Archive | 2019

Pemberian Beras Analog Dan Snack Ikan Bilih Sebagai Terapi Gizi Pasien Dengan Sindrom Metabolik

 

Abstract


Sindroma metabolik (SM) adalah sekumpulan gejala yang terdiri dari obesitas, resistensi insulin, dislipidemia, dan hipertensi. Pola konsumsi yang kurang baik dapat menyebabkan berbagai macam penyakit salah satunya sindrom metabolik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi beras analog dengan snack ikan bilih sebagai terapi gizi pasien dengan sindrom metabolik. Data-data yang dipergunakan bersumber dari berbagai referensi atau literature yang relevan dengan topic permasalahan yang dibahas. Jenis data yang diperoleh berupa data sekunder yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Kondisi SM ditandai dengan peningkatan gula darah sehingga dibutuhkan sumber makanan yang memiliki indek glikemik rendah agar dapat dicerna lebih lama oleh tubuh. Beras analog merupakan produk olahan yang dapat dibuat dari sebagian atau seluruhnya bahan non-beras. Senyawa yang terkadung dalam beras analog adalah polifenol. Polifenol dapat menghambat aktivitas enzim pencernaan terutama tripsin dan amilase sehingga dapat menurunkan daya cerna pati. Selain pemberian beras analog, dibutuhkan nutrisi yang cukup untuk pasien sindrom metabolik dengan menggunakan snack ikan bilih( Mystacoleuseus padangensis Blkr) yang mana memiliki kandungan nutrisi seperti protein, kalsium dan zink yang tinggi dan sangat dianjurkan untuk diberikan pada penderita sindrom metabolik. Kesimpulannya adalah Pemberian beras analog dan snack ikan bilih sangat dianjurkan untuk diberikan pada penderita sindrom metabolik.

Volume 6
Pages 230-235
DOI 10.33024/JIKK.V6I3.2199
Language English
Journal None

Full Text