Archive | 2021

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DAN MP-ASI PADA BALITA STUNTING USIA 24-59 BULAN

 
 
 
 
 

Abstract


ABSTRACT DESCRIPTION OF MOTHER S KNOWLEDGE SUPPLYING ASI AND MP-ASI FOR STUNTING CHILDREN AGE 24-59 MONTHS. Background: Stunting is the impaired growth and development that children experience from poor nutrition, repeated infection, and inadequate psychosocial stimulation. Stunting cause barriers to growth and development in children. One of the factors associated with stunting is food intake. National prevalence data shows that of 34 provinces in Indonesia there are 20 provinces with 100 districts with stunting prevalence above the average national prevalence. Sumedang has a stunting prevalence of 41.08% and is included in the 100 districts that have the highest stunting rate in Indonesia which is the focus of the government of 10 villages in Sumedang, including Cijeruk Village . Purpose: This research aim to \xa0determine the description of maternal knowledge about the history of breastfeeding and breastfeeding in stunting toddlers aged 24-59 months, in the village of Cijeruk, Pamovery District, Sumedang Regency. Methods: This research used to descriptive method with cross sectional approach. Sampling in this study using total sampling. The sample size in this study were 56 toddlers aged 24-59 months of Stunting in Cijeruk Village. Knowledge data was divided into 2 groups, namely knowledge about breastfeeding and supplementary feeding. Data was obtained through a questionnaire filled in by the mother. Results: The results of this research is showed that the mother s knowledge about breastfeeding in stunting toddlers had good knowledge (16,0%),sufficient knowledge (75%), lack of knowledge (8,94%) the mother s knowledge about giving MPASI to stunting toddlers had good knowledge (30,35%) sufficient knowledge (60.71%) lack knowledge (8,94%). Conclusion: T he mother s knowledge of breastfeeding and complementary foods in stunting toddlers has sufficient knowledge . Suggestion It is hoped that more strengthening counseling in complementary feeding of breastfeeding should emphasize more on adequate nutrition and protein intake by utilizing existing natural resources and strengthening the importance of growth and development checks and nutritional counseling for pregnant women so that postpartum provide exclusive breastfeeding for up to 6 months. Keywords : \xa0Knowledge,mother, Breastfeeding, Complementary Foods, Toddler, Stunting. Latar Belakang: Data prevalensi nasional menunjukan bahwa dari 34 provinsi di Indonesia terdapat 20 Provinsi 100 Kabupaten dengan prevalensi stunting di atas rata-rata prevalensi nasional. Sumedang memiliki prevalensi stunting sebesar 41,08% dan termasuk dalam 100 kabupaten yang memiliki angka stunting tertinggi di Indonesia yang menjadi fokus pemerintah 10 Desa di Sumedang,\xa0 Termasuk Desa Cijeruk sebanyak 22,2%. Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak-anak dari gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Stunting dapat menyebabkan hambatan pertumbuhan dan perkembangan pada balita. Salah satu faktor yang berkaitan dengan stunting adalah asupan makanan berupa pemberian ASI dan pemberian MP-ASI mulai dari menentukan,memilih,mengolah sampai dengan menyajikan menu gizi sehari-hari sesuai dengan kebutuhan dan usianya. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk \xa0mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang pemberian ASI dan MPASI pada balita stunting usia 24-59 bulan, di Desa Cijeruk Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang. Metode: Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif dengan pendekatan Cross sectional. Teknik Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan total sampling. Besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 56 orang balita usia 24-59 bulan Stunting di Desa Cijeruk Yang telah memenuhi kriteria inklusi.Instrumen \xa0Pengumpulan data menggunakan kuesioner, data dianalisis menggunakan univariat dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Data pengetahuan dibedakan menjadi 2, yaitu pengetahuan pemberian ASI dan pengetahuan pemberian MP-ASI. Data diperoleh melalui kuesioner yang diisi sendiri oleh ibu. Hasil: bahwa pengetahuan ibu tentang pemberian ASI pada balita stunting memiliki pengetahuan yang baik (16,06%)\xa0 cukup (75%)\xa0 kurang (8,94%) dan pengetahuan ibu tentang pemberian MPASI pada balita stunting memiliki pengetahuan yang baik (30,35%) cukup (60,71%) kurang (8,94%). Kesimpulan: Pada penelitian ini pengetahuan ibu tentang pemberian ASI dan pengetahuan MP-ASI pada balita stunting mayoritas memiliki kategori pengetahuan cukup. Saran Diharapkan lebih menguatkan konseling dalam pemberian makanan pendamping ASI harus lebih ditekankan lagi dalam asupan nutrisi dan protein yang cukup dengan mamanfaatkan sumber daya alam yang ada dan penguatan pentingnya pemeriksaan tumbuh kembang dan konseling gizi ibu hamil agar pascapersalinan memberikan ASI Ekslusif\xa0 hingga 6 bulan. Kata Kunci: Pengetahuan, Ibu, ASI, MPASI, Balita, Stunting .

Volume 7
Pages 37-45
DOI 10.33024/JKM.V7I1.3096
Language English
Journal None

Full Text