Archive | 2021

Kurangi Dampak Bencana Melalui Kematangan Mitigasi Bencana Berbasis Masyarakat Di Kelurahan Utama Kota Cimahi

 
 
 
 
 
 

Abstract


ABSTRAK Hasil kajian terbaru tahun 2017 menunjukkan laju pergeseran sesar Lembang sekitar 3,0- 5,5 mm/tahun. Angka ini bertambah dari prediksi tahun 2011 yang menyebut laju pergeserannya sekitar 2,0 - 4,0 mm/tahun. Selain itu, riset terbaru dari Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI menemukan bahwa panjang sesar ternyata 29 kilometer, bukan 22 kilometer sebagaimana acuan peneliti sebelumnya. Kekuatan gempa akibat pergeseran sesar lembang melintang sepanjang 29 kilometer dari ujung barat di Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat sampa sisi tmur di Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung yang memungkinkan mengakibakan getaran gempat 6,8 sampai 7 skala richter. Dengan kekutan gempa sebesar itu, wilayah Kota Cimahi termasuk kota yang berpotensi tinggi mendapatkan dampak dari pergerakan sesar lembang tersebut. Hal ini juga disampaikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi menyatakan Kota Cimahi merupakan wilayah yang berpotensi mendapatkan dampak jika terjadi gempa bumi akibat pergerakan sesar lembang. Melihat tingginya potensi dampak ancaman bencana gempa bumi pada wilayah kerja Puskesmas Cimahi Selatan, perlu adanya upaya persiapan penanggulangan bencana dengan sasaran masyarakat risiko tinggi seperti anak SD dan kelompok warga seperti kader di wilayah tersebut. Kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan terkait ancaman bencana serta penanggulangan bencana yang dimulai dari tahap prabencana, intrabencana sampai pasca bencana. Kegiatan ini akan dilaksanakan dengan bentuk kegiatan berupa penyuluhan, demonstrasi dan simulasi. Dengan memasukan kegiatan upaya penanggulangan bencana secara komprehensip dengan bentuk kegiatan simulasi, masyarakat akan lebih mudah dan cepat mengetahui upaya-upaya yang harus dilakukan sebagai upaya penanggulangan bencana. Kegiatan-kegiatan dalam upaya penanggulangan bencana gempa di wilayah ini juga merupakan salah satu langkah solusi dalam meningkatkan persiapan menghadapi bencana serta dapat mengurangi kemungkinan jumlah korban bencana. Kegiatan pengabdian masyarakat ini menggunakan metoda sosialisasi melalui pertemuan/diskusi dengan kelompok mitra berupa seminar/penyuluhan, demonstrasi dan simulasi penanggulangan bencana pada setiap tahap (pra, intra dan paska bencana). Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini menambah pemahaman secara teori\xa0 dan juga praktik simulasi terkait mitigasi bencana para kader kesehatan di kelurahan utama. Kata Kunci : Penanggulangan Bencana, Kesiapsiagaan Bencana, Sesar Lembang ABSTRACT The results of the latest study in 2017 show the rate of displacement of the Lembang fault around 3.0-5.5 mm / year. This figure is increased from the prediction in 2011 which states that the rate of shift is around 2.0 - 4.0 mm / year. In addition, the latest research from the LIPI Geotechnology Research Center found that the length of the fault was 29 kilometers, not 22 kilometers as previously referred to by previous researchers. The strength of the earthquake was due to a transverse shift of the Lembang fault along 29 kilometers from the west end in Ngamprah District, West Bandung Regency to the east side in Cilengkrang District, Bandung Regency which made it possible to cause tremors of 6.8 to 7 on the Richter scale. With the magnitude of the earthquake, the Cimahi City area is a city with high potential to be impacted by the movement of the lembang fault. This was also conveyed by the Regional Disaster Management Agency (BPBD) of Cimahi City, stating that Cimahi City is an area that has the potential to be impacted if an earthquake occurs due to the movement of the Lembang fault. Seeing the high potential impact of the threat of an earthquake disaster in the work area of the South Cimahi Puskesmas, it is necessary to prepare for disaster management with the target of high-risk communities such as elementary school children and community groups such as community health providers in the area. This community service activity takes the form of activities aimed at increasing knowledge related to disaster threats and disaster management starting from the pre-disaster, inter-disaster to post-disaster stages. This activity will be carried out in the form of activities including counseling, demonstrations and simulations. By incorporating disaster management efforts comprehensively with the form of simulation activities, the community will find it easier and faster to know the efforts that must be made as disaster management efforts. Activities in earthquake disaster management in this area are also one of the solution steps in increasing the preparation for facing disasters and reducing the possibility of the number of victims of disasters. This community service activity uses the socialization method through meetings / discussions with partner groups in the form of seminars / counseling, demonstrations and simulations of disaster management at every stage (pre, intra and post disaster). The results of this community service activity add to the theoretical understanding and also simulation practice related to disaster mitigation for health cadres in the Kelurahan Utama. Keyword: Disaster Management, Disaster Preparedness, Sesar Lembang

Volume 4
Pages 122-128
DOI 10.33024/JKPM.V4I1.3514
Language English
Journal None

Full Text