Archive | 2019

Potensi Pare (Momordica carantia L) sebagai antimalaria

 

Abstract


Malaria adalah suatu penyakit mematikan yang disebabkan oleh parasit plasmodium dan menyebar ke orang melalui gigitan nyamuk betina jenis Anopheles yang terinfeksi disebut “vektor malaria” . Penyakit malaria merupakan\xa0 salah satu\xa0 masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Saat ini malaria merupakan penyakit endemis di sebagian besar wilayah di Indonesia, namun lebih banyak terjadi di daerah pedesaan dan terpencil.\xa0 Pada 2015, terdapat 1,6 juta kasus malaria di Indonesia dengan angka kematian mencapai lebih dari 3.600 jiwa . Masyarakat biasanya mengobati penyakit malaria dengan mengkonsumsi fixed dose combination (FDC) yang terdiri dari Dihydroartemisinin (DHA) + Piperakuin (DHP). Pare ( Momordica charantia ) merupakan salah satu tanaman yang bermanfaat sebagai antimalaria. Terdapat beberapa golongan senyawa yang penting dan memiliki potensi sebagai antimalaria antara lain yaitu alkaloid (momordisin), glikosida (momordisin, karantin), asam trioksianat, zat besi, asam linoleat, kalsium, resin, asam resinat, garam fosfat, asam oleat, asam stearat, dan L-olestearat. Di antara zat – zat di yang sudah disebutkan atas yang berperan sebagai anti malaria adalah jenis alkaloid momordisin. Ekstrak methanol dari buah pare ini menunjukkan aktivitas larvisidal dan pupisidal yang efektif membunuh vektor nyamuk Anopheles stephensi penyebab penyakit malaria.\xa0 Pare bekerja dalam menghambat perkembangan parasit apabila dilihat dari kandungannya.

Volume 2
Pages 210-216
DOI 10.33024/jfm.v2i2.2297
Language English
Journal None

Full Text