Archive | 2019

PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN KOLASE MENGGUNAKAN BAHAN ALAM PADA ANAK KELOMPOK B TK PGRI TEMANGGUNG

 

Abstract


ABSTRAK Kreativitas ikut menentukan keberhasilan anak dikemudian hari, karena melalui kreativitas anak dapat menciptakan atau menghasilkan karya-karya baru berdasarkan imajinasi dan pemikiran serta bakat yang dimiliki anak. Di TK PGRI Temanggung, pembelajaran kolase dengan media bahan alam jarang sekali di hadirkan di kelas. Dampaknya pada anak yaitu hampir 75% anak belum bisa menempel atau membuat gambar sendiri sesuai dengan imajinasinya, anak belum bisa menempel potongan gambar atau kolase pada gambar tepat dan rapi, unsur kesabaran dan kesungguhan pada anak belum terlihat dalam mengerjakan tugas atau kegiatan yang diberikan sehingga sebagian besar anak tidak mampu menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kreativitas melalui kegiatan kolase menggunakan bahan alam dan besarnya peningkatan kreativitas melalui kegiatan kolase menggunakan bahan alam pada anak Kelompok B TK PGRI Temanggung Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018. Subyek penelitian ini adalah peserta didik Kelompok B TK PGRI Temanggung berjumlah 17 anak. Pelaksanaan penelitian pada bulan Pebruari 2018. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kreativitas anak kelompok B TK PGRI Temanggung Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018 meningkat berdasarkan hasil pembelajaran sebelum dan sesudah pelaksanaan tindakan melalui Siklus I dan Siklus II melalui kegiatan kolase menggunakan bahan alam. Peningkatan kreativitas anak terjadi melalui kegiatan kolase menggunakan bahan alam, hal ini dibuktikan dari peningkatan presentase hasil observasi dari kondisi pra siklus sampai dengan Siklus II. Tingkat kreativitas anak yang berkembang sesuai harapan (BSH) pada kondisi pra siklus hanya 11,8%, kemudian terjadi peningkatan pada Siklus I dengan kriteria penilaian berkembang sesuai harapan (BSH) sebesar 23,5% dan berkembang sangat baik (BSB) 35,3%, sedangkan pada Siklus II meningkat menjadi 58,8% dengan kriteria penilaian berkembang sesuai harapan (BSH) dan 23,5% dengan kriteria penilaian berkembang sangat baik (BSB), telah memenuhi indikator keberhasilan yaitu minimal 80%, ditandai dengan anak mampu membuat bentuk tempelan dengan bervariasi, anak mampu membuat hasil karya sendiri, dan anak mampu menceritakan hasil karyanya. Kata kunci :

Volume 4
Pages 19-27
DOI 10.33061/JAI.V4I1.3025
Language English
Journal None

Full Text