Archive | 2019

PERANAN ANALISIS BREAK EVEN POINT TAHUN 2011 SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA TAHUN 2012 PADA UNIT BISNIS BUFFET DI RESTORAN MET LIEFDE BOGOR

 
 

Abstract


Restoran Met Liefde berdiri pada tanggal 28 Juli 2005. “Met Liefde” mempunyai arti tersendiri yaitu segala sesuatunya dikerjakan “Dengan Kasih” sehingga acara kumpul bersama seperti arisan, ulang tahun, meeting, maupun pernikahan dapat terasa nyaman. Asal mula didirikannya restoran Met Liefde adalah adanya keinginan dari para pemilik rumah untuk mempertahankan keberadaan sebuah rumah yang terletak di Jalan Pangrango No. 16 (d/h No. 12) Bogor milik keluarga Willem Alexander Mohede. Salah satu unit bisnis utama yang dikembangkan di restoran ini adalah unit bisnis buffet. Unit bisnis ini menjual produk berupa paket makanan prasmanan yang didesain dan disiapkan untuk acara-acara formal seperti meeting, ulang tahun, maupun pertemuan resmi lainnya. Break Event Point (titik impas) pada unit bisnis buffet di Restoran Met Liefde pada tahun 2011 tercapai pada saat penjualan sebesar Rp 1.146.711.539,- dengan volume penjualan sebanyak 17.035 pax untuk seluruh paket makanan. Rasio margin kontribusi yang dicapai adalah sebesar 0,577 artinya perbandingan antara nilai penjualan dengan biaya variabel adalah sebesar 0,577. Sisa dari nilai penjualan total yaitu sekitar 0,423 digunakan untuk menutupi biaya tetap dan laba yang diperoleh. Untuk setiap paket makanan dengan harga jual yang berbeda, jumlah unit yang dicapai pun berbeda. Dari total 17.035 pax paket makanan, untuk paket liefde BEP akan tercapai pada titik penjualan 898 pax, paket meneer 2.076 pax, paket toean 2.583 pax, paket mevrouw 5.499 pax, dan paket nyonya 5.978 pax. Dengan demikian paket makanan yang terbaik untuk dijual adalah paket liefde dengan BEP mix sebanyak 898 pax. Kata kunci: Break Even Point, laba, perencanaan

Volume 11
Pages 77-96
DOI 10.33062/JIB.V11I2B.294
Language English
Journal None

Full Text