Archive | 2019

Analisa Daya Dukung Tanah untuk Pondasi Tiang Pancang pada Rencana Pembangunan Komplek Pendidikan Islam Al Azhar 57 Jambi

 
 
 

Abstract


Pondasi tiang pancang merupakan salah satu jenis dari pondasi dalam yang umum digunakan, yang berfungsi untuk menyalurkan beban struktur kelapisan tanah keras yang mempunyai kapasitas daya dukung tinggi yang letaknya cukup dalam didalam tanah. Daya dukung pondasi tiang pancang dipengaruhi oleh daya dukung ujung tiang dan daya dukung selimut tiang. Studi analisa daya dukung tanah untuk pondasi tiang pancang dilaksanakan pada proyek pembangunan komplek pendidikan Islam Al Azhar 57 Jambi di kawasan kota baru terpadu Citra Raya City, Mendalo Darat, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Tujuan dari studi ini adalah menghitung daya dukung pondasi tiang pancang tunggal dan penurunannya. Metode-metode yang digunakan\xa0 dalam penelitian ini adalah metode Aoki dan De Alencar dan metode Langsung berdasarkan data hasil uji sondir atau Cone Penetration Test (CPT) , metode Meyerhoff berdasarkan data hasil Standar Penetration Test (SPT) dan metode Alpha ( α ), metode Lambda ( λ ) dan metode Beta ( β ) berdasarkan data hasil uji laboratorium. Perhitungan daya dukung pondasi tiang pancang dari masing-masing metode dibandingkan. Hasil analisis perhitungan daya dukung pondasi tiang pancang pada enam titik sondir yang ditinjau di kedalaman 10 meter menunjukkan bahwa daya dukung tiang tunggal yang terendah pada titik S 06 berdasarkan metode Aoki dan De Alencar adalah Q u = 88,84 ton dengan Q a = 35,54 ton dan penurunannya 33,08 mm, berdasarkan metode Langsung daya dukung tiang tunggal yang terendah pada titik S 05 yaitu Q u = 365,34 ton dengan Q a = 84,87 ton dan penurunannya 44,26 mm, berdasarkan metode Meyerhoff dengan data SPT yang terendah pada titik BH 02 yaitu Q u = 62,70 ton dengan Q a = 38,96 ton dan penurunannya 19,11 mm, berdasarkan metode Alpha ( α ) dengan data hasil uji laboratorium nilai yang terendah pada titik BH 01 yaitu Q u = 83,38 ton dengan Q a = 27,79 ton dan penurunannya 38,42 mm, berdasarkan metode Lambda ( λ ) nilai daya dukung yang terendah pada titik BH 01 yaitu Q u = 71,10 ton dengan Q a = 23,70 ton dan penurunannya 38,42 mm dan berdasarkan metode Beta ( β ) daya dukung yang terendah pada titik BH 01 yaitu Q u = 29,33 ton dengan Q a = 9,78 ton dan penurunannya 38,42 mm.

Volume 4
Pages 80-92
DOI 10.33087/civronlit.v4i2.54
Language English
Journal None

Full Text