Archive | 2019

IMPLEMENTASI NILAI KEHARIFAN LOKAL (HUMA BETANG) DALAM INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT DAYAK DI KOTA PALANGKA RAYA

 

Abstract


Maraknya pengaruh radikalisme melalui berbagai media digital di tengah-tengah masyarakat yang cendrung memicu terjadinya konflik, serta memecah belah persatuan bangsa dangan mendikotomi masyarakat menjadi kelompok-kelompok dengan ideology yang mereka yakini. Hai ini kalau dibiarkan tentu akan merusak sendi-sendi kehidupan bangsa yang telah mapan. Terkait hal ini pemerintah dewasa ini mewacanakan keharipan local (local genius) yang mengacu kepada masing-masing adat budaya sebagai pedoman dan acuan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan demikian Indonesia sebagai negara multikultur akan semakin kuat dalam menghadapi gempuran radikalisme yang sengaja di hembuskan oleh segelintir orang. Salah satu keharipan local (local genius) tersebut adalah keharifan lokal Dayak yaitu filosofi huma betang. Untuk itu tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah mengetahui nilai-nilai keharifan lokal pada Filosofi Huma Betang dan implementasinya dalam Interaksi Sosial Masyarakat Dayak Di Kota Palangka Raya. Karya ilmiah ini di sajikan dalam bentuk kualitatif dengan data diperoleh melalui studi dokumen atau literature berupa karya ilmiah seperti jurnal, laporan hasil penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi. Dari hasil analisis data yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa nilai moralitas pada filosofi huma betang yang masih dipedomi oleh masyarakat Dayak di Kota Palangka Raya adalah nilai kebersamaan, gotong royong (handep), belom bahadat(etika), dan musyawarah mufakat (hafakat basarah). Nilai-nilai moralitas ini terimplementasikan dalam hukum adat Dayak yang dijadikan acuan dalam berprilaku sehari-hari.

Volume 17
Pages 18-30
DOI 10.33363/tampung-penyang.v17i01.426
Language English
Journal None

Full Text