Archive | 2021

PENGARUH SUHU PEMADATAN TERHADAP STABILITAS CAMPURAN HRS-WC DENGAN FILLER ABU SINABUNG

 
 

Abstract


Stabilitas aspal berkaitan dengan kekuatan struktur perkerasan untuk dapat bertahan dengan beban lalu lintas tanpa mengalami perubahan deformasi yang berarti. Inti dari stabilitas berada pada kekuatan interlocking agregat dan daya lekat aspal dalam campuran aspal dimana hal ini merupakan salah satu persyaratan agar campuran aspal dikategorikan sebagai campuran yang baik. Suhu merupakan faktor penting dalam proses pengolahan campuran karena aspal mempunyai sifat thermoplastic, dimana salah satu penyebab kerusakan perkerasan lentur adalah proses pemadatan dilakukan tidak pada temperatur yang tepat. Campuran HRS ( Hot Rolled Sheet) sering digunakan di Indonesia sebagai lapis permukaan atau lapisan aus, karena mempunyai kelenturan sehingga nyaman untuk dilalui kendaraan serta daya tahan yang relatif tinggi.\xa0 Penggunaan filler pada campuran aspal mempunyai efek khusus untuk mempengaruhi karakteristik campuran. Meletusnya Gunung Sinabung menghasilkan material vulkanik yang menjadi satu jenis bahan alami untuk dijadikan alternatif filler .\xa0 Penelitian ini dilakukan,menggunakan aspal pen 60-70 dan filler abu vulkanik Gunung Sinabung dengan variasi kadar aspal 5,5%; 6,0%; 6,5%; 7% \xa0dan variasi suhu pemadatan yang diambil yaitu 90°C, 100°C, 120 °C . Berdasarkan hasil \xa0pengamatan nilai stabilitas campuran HRS-WC dan pendekatan uji karakteristik marshall \xa0dengan variasi suhu pemadatan 90 °C, 100°C dan 120 °C dan \xa0benda uji dengan berat 1185 gr, 1188 gr dan 1188,2 gr menghasilkan nilai stabilitas sebesar 750 kg, 804 kg dan 1010 kg, yang mana nilai ini \xa0sudah memenuhi nilai stabilitas campuran HRS-WC yaitu 600 kg

Volume 2
Pages 20-29
DOI 10.33365/SENDI.V2I01.792
Language English
Journal None

Full Text