Archive | 2019

STRATEGI PENGEMBANGAN PETERNAKAN BABI DI DISTRIK HUBIKIAK KABUPATEN JAYAWIJAYA

 
 
 

Abstract


Daerah kantong ternak babi di Indonesia salah satunya adalah Provinsi Papua yang dikenal memiliki kearifan lokal dalam beternak babi. Papua sangat berpotensi untuk pengembangan ternak babi khususnya babi lokal karena keadaan sosial budaya masyarakat Papua yang mayoritas beragama non muslim, pasaran ternak babi di Papua cukup baik. Kabupaten Jayawijaya merupakan salah satu wilayah yang masyarakatnya melakukan ternak babi khususnya di Wamena sebagai ibu kota Jayawijaya, karean babi merupakan harta yang digunakan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan budaya atau acara adat.\xa0 Pada pengembangan peternakan babi belum diketahui bagaimaa potensi dan faktor-faktor lingkungan eksternal dan lingkungan internal usaha peternakan babi di Hubikiak Kabupaten Jayawijaya dan Bagaimana\xa0 strategi pengembangan usaha peternakan babi di Distrik Hubikiak Kabupaten Jayawijaya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi potensi dan faktor-faktor lingkungan eksternal dan lingkungan internal usaha peternakan babi di Hubikiak Kabupaten Jayawijaya dan Merumuskan strategi pengembangan usaha peternakan babi di Distrik\xa0 Hubikiak Kabupaten Jayawijaya. Penelitian ini dilakukan di Distrik Hubikiak\xa0 Kabupaten Jayawijaya pada bulan Juli sampai pada bulan September 2017. Jumlah responden sebanyak 25 orang yang berasal dari pelaku peternakan babi di Distrik Hubikiak Kabupaten Jayawijaya. Data dikumpukan adalah data primer dan data sekunder. Data di analisis dengan menggunakan analisis SWOT.\xa0 \xa0Hasil penelitian menunjukkan bahwa, identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pengembangan usaha peternakan babi di Distrik Hubikiak Kabupaten Jayawijaya.\xa0 ditemukan 8 faktor yang terdiri dari faktor kekuatan internal budaya, pakan lokal, harga dan bibit unggul, faktor kelemahan internal terdiri dari faktor modal, manajemen usaha peternakan, tingkat SDM, erkandangan, faktor peluang eksternal terdiri dari faktor pasar, dukungan dari pemerintah, jenis babi lain/babi non lokal, pesta budaya, sedangkan\xa0 faktor ancaman eksternal terdidri dari faktor produk\xa0 daging babi dari luar, penigkatan biaya, pencurian, dan\xa0 penyakit. Strategi pengembangan usaha peternakan babi dapat menggunakan strategi SO ialah, memiliki budaya yang kuat dan berkaitan erat dengan ternak babi, tentunya peluang dalam pemanfaatan pasar yang cukup tersedia dengan harga babi yang mahal. Ketersediaan pakan lokal untuk mendukung usaha ternak babi, dan penggunaan bibit unggul, yang diharapakan adanya dukukungan dari pemerintah daerah lebih maksimal seperti peningkatan kapasitas SDM, bantuan pakan tambahan, bibit unggul dan penyuntikan ternak.

Volume 3
Pages None
DOI 10.33366/OPTIMA.V3I1.1254
Language English
Journal None

Full Text