Archive | 2019

OR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ORANG TUA MELAKUKAN KHITAN PADA ANAK PEREMPUAN DI BPM WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU TAHUN 2014

 

Abstract


Khitan bagi perempuan adalah membuang bagian dalam faraj yaitu kelentit atau gumpalan jaringan kecil pada kemaluan perempuan. Permasalahan sunat perempuan akhirnya menjadi perdebatan dikalangan medis dan masyarakat. Di satu pihak ada yang pro dan ada juga yang kontra terutama setelah dikeluarkannya surat edaran tentang larangan medikalisasi sunat perempuan bagi petugas kesehatan oleh Depkes RI nomor: HK.00.07.1.3.1047a tanggal 20 April 2006, yang mengharapkan agar semua tenaga kesehatan secara tegas menolak permintaan sunat perempuan. Rancangan penelitian ini adalah survey analitik dengan menggunakan desain cross sectional. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan accidental sampling dengan jumlah sampel 90 orang tua. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji hipotesis adalah uji chi-square. Setelah dilakukan uji statistik Chi-Square menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh pengetahuan orang tua melakukan khitan pada anak perempuan, dimana nilai x2 hitung = 0,575 dengan p=0,690 (p>0,05), tidak ada pengaruh pendidikan orang tua melakukan khitan pada anak perempuan, dimana x2 hitung = 0,588 dengan p=0,663 (p>0,05), serta tidak ada pengaruh pekerjaan orang tua melakukan khitan pada anak perempuan, dimana x2 hitung = 2,626 dengan p=0,196 (p>0,05) dan ada pengaruh yang bermakna antara budaya dengan melakukan khitan pada anak perempuan, dimana x2 hitung = 54,513 dengan p=0,000 (p>0,05). Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan kepada tenaga kesehatan agar dapat memberikan pemahaman kepada orang tua tentang larangan khitan pada anak perempuan melalui penyuluhan dan konseling.

Volume 1
Pages None
DOI 10.33559/EOJ.V1I4.192
Language English
Journal None

Full Text