Archive | 2021

Identifikasi Kasus Unwanted Pregnancy pada Remaja: Studi Fenomenologi

 
 

Abstract


Kasus Unwanted Pregnancy di Indonesia (2010-2014) merupakan kasus tertinggi di ASEAN, yakni sekitar 32 ribu kasus atau 48 kasus/1000 kehamilan atau 17,5%. Pada tahun 2010 di Jawa Barat terdapat 12.300 kasus kehamilan yang tidak diinginkan akibat 29% hubungan seks pranikah (sekitar 3 juta remaja).\xa0\xa0 Kekerasan di Garut, dalam 7 bulan pertama tahun 2019, telah terjadi 34 kasus kekerasan seksual (70% korbannya adalah anak-anak). Kasus kekerasan seksual di ranah privat menempati urutan tertinggi dalam 5 tahun terakhir (71%). Berdasarkan kategori pelaku kekerasan, 56% (1.670) dilakukan oleh pacar.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya free sex, identifikasi free sex, dan identifikasi unwanted pregnancy. Desain penelitian fenomenologi melalui wawancara mendalam dan pertanyaan terbuka.Teknik pengambilan sampel adalah purposive dan snowball, jumlah responden sebanyak 14 orang (3 responden wawancara mendalam, 11 orang menjawab pertanyaan terbuka). Teknik analisis data menggunakan Model Miles dan Huberman. Uji Kredibilitas dengan perpanjangan pengamatan dan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab remaja melakukan seks pranikah adalah faktor internal (perasaan cinta, ingin mencoba, kontrol diri, sikap permisif dan pengetahuan kesehatan reproduksi) dan eksternal (sikap orang tua, sumber informasi, lingkungan, teman dan tempat yang aman serta berpacaran), perilaku dan gambaran keadaan kehamilan tidak diinginkan (fatner seksual multiple, frekuensi free sex 1->5 kali, kecanduan seksual, pengetahuan mengenai kehamilan responden, sikap dan perilaku responden, orang tua dan pacar menerima kehamilan dan tetap merawat kehamilan).

Volume 7
Pages 44-58
DOI 10.33653/JKP.V7I2.518
Language English
Journal None

Full Text