Archive | 2021

EFEKTIVITAS TERAPI LATIHAN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL TUNGKAI BAWAH PADA KASUS POST ORIF FRAKTUR CRURIS DEXTRA

 

Abstract


Fraktur cruris adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya, terjadi pada tulang tibia dan fibula. Fraktur terjadi jika tulang dikenai tekanan yang lebih besar dari yang dapat diabsorbsinya. Setelah tindakan post ORIF fraktur masalah yang biasanya timbul adalah nyeri, deformitas, atrofi otot, keterbatasan Range of Motion (ROM) dan penurunan kekuatan otot yang berakibat pada gangguan fungsional. Penelitian terdahulu menunjukkan terapi latihan seperti latihan AROM, Hold relax, QSE, dan HSE mampu mengurangi problematika yang ditimbulkan. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui efektivitas terapi latihan dalam meningkatkan kemampuan fungsional tungkai bawah pada kasus post ORIF Fraktur Cruris dextra. Metode yang digunakan adalah studi kasus tunggal berbasis bukti, dengan memberikan intervensi fisioterapi pada seorang laki laki berumur 25 tahun. Terapi latihan yang diberikan adalah latihan AROM, Hold relax, HSE, QSE, selama 2 minggu dengan 5 kali evaluasi. Penilaian intensitas nyeri menggunakan VAS, penilaian lingkup gerak sendi (LGS) menggunakan goniometer, penilaian kekuatan otot menggunakan MMT, serta untuk menilai perkembangan fungsional pasien dilakukan pengukuran menggunakan parameter LEFS (Lower Extremity Fuctional Scale). Terdapat penurunan nilai VAS nyeri gerak diakhir sesi terapi, terdapat peningkatan LGS regio lutut serta pergelangan kaki, terdapat peningkatan MMT, dan peningkatan kemampuan fungsional dengan dari nilai 15 menjadi 59, yang menunjukkan bahwa terdapat peningkatan terhadap kemampuan fungsional pasien sebanyak 55%. Studi ini menunjukan bahwa metode terapi latihan dapat meningkatkan kemampuan fungsional pada kasus fraktur yang diukur menggunakan parameter LEFS.

Volume 5
Pages 10-20
DOI 10.33660/JFRWHS.V5I1.122
Language English
Journal None

Full Text