Archive | 2019

Seleksi Jagung Hibrida UNPAD pada Kondisi Tumpangsari dengan Kedelai berdasarkan LER dan CR

 

Abstract


ABSTRAK Hasil yang tinggi pada jagung hibrida harus diimbangi dengan pemberian pupuk dan air yang lebih banyak. Aplikasi pupuk kimia yang berlebih serta global warming yang terjadi akan menyebabkan penurunan kualitas tanah. Untuk itu perlu modifikasi lingkungan tumbuh secara ekologi. Modifikasi ekologi tumbuh jagung dilakukan melalui tumpangsari dengan kedelai. Kedelai memiliki kemampuan menyediakan nitrogen bagi jagung secara alami. Namun, keberhasilan tumpangsari didasarkan pada hasil yang optimal bagi tanaman utama (jagung) dan tanaman non utama (kedelai) sesuai dengan hasil land equivalent ratio (LER) dan competitive ratio (CR). Penelitian menggunakan 18 jagung hibrida unpad yang dipilih dari koleksi laboratorium pemuliaan tanaman dan teknologi benih UNPAD dan 1 hibrida komersil. Penanaman dilaksanakan dengan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 19 jagung hibrida sebanyak 2 ulangan. Hasil menunjukkan terdapat pengaruh nyata pada karakter bobot 1000 biji, bobot tongkol dengan kelobot dan hasil. Sedangkan nilai LER terbaik dimiliki oleh hibrida JH6, JH11 dan JH10 sedangkan CRj terbaik dimiliki oleh hibrida JH10, JH19 dan JH8 sementara itu J10 terpilih sebagai hibrida dengan LER dan CR yang terbaik sekaligus. Kata kunci: Bobot 1000 biji, bobot tongkol, hasil, land equivalent ratio, competitive ratio

Volume 4
Pages None
DOI 10.33661/JAI.V4I2.1916
Language English
Journal None

Full Text