Archive | 2019

Pendidikan Kesehatan “Manjujai Anak” Terhadap Pengetahuan Ibu dan Perkembangan Motorik Anak 12 – 24 Bulan

 
 
 

Abstract


Kemampuan motorik anak harus dikembangkan sejak dini. Hasil Studi pendahuluan ditemui 40% anak mengalami keterlambatan motorik halus dan 33,3% anak mengalami keterlambatan motorik kasar.\xa0 Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh pendidikan kesehatan Manjujai apakah dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Ibu dalam upaya stimulasi perkembangan motorik anak usia 12-24 bulan di wilayah kerja puskesmas Belimbing. Penelitian ini merupakan jenis penelitian P re E ksperiment , dengan rancangan One-Group Pretes-Postes Design. Lokasi penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing Padang. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu dan anak balita usia 12-24 bulan dengan jumlah sebanyak 60 orang. Uji statistik yang digunakan adalah pared t tes dan Mc Nemar . Hasil penelitian rata-rata tingkat pengetahuan ibu\xa0 sebelum diberi perlakuan\xa0 18,42 dan setelah dibeli perlakuan meningkat menjadi 22,78. Distribusi perkembangan Motorik Halus pre test 73,3% pada kategori terlambat dan post tes menurun menjadi 16,7%. Perkembangan Motorik kasar anak pre test sebanyak 66,7% dan post test menjadi 13,3%. Ada Pengaruh pemberian pendidikan kesehatan menggunakan modul Manjujai anak terhadap tingkat pengetahuan ibu, perkembangan\xa0 motorik halus anak\xa0 perkembangan\xa0 motorik kasar anak.\xa0 Dalam rangka\xa0 menstimulasi perkembangan motorik halus dan motorik kasar anak, modul Manjujai dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif yang dapat digunakan meningkatkan perkemnagan anak, khususnya perkembangan motorik anak. Kata Kunci: Perkembangan Anak, Motorik, Stimulasi, Manjujai

Volume 3
Pages 123-129
DOI 10.33757/jik.v3i2.240
Language English
Journal None

Full Text