Archive | 2021

Uji Efek Anti Fungi Ekstrak Daun Biduri (Calotropis gigantea L.) Terhadap Pertumbuhan Jamur Trichophyton mentagrophytes

 
 
 

Abstract


Daun biduri (Calotropis gigantea L.) merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai antifungi. Daun biduri dijadikan sebagai antifungi berdasarkan zat kimia yang terdapat didalamnya seperti tannin, saponin flavonoid dan polifenol. Jamur Trichophyton mentagrophytes dapat menyebabkan penyakit kulit yang ditandai dengan timbulnya bercak melingkar dan bersisik atau gelembung kecil yang dikenal dengan istilah Tinea atau kurap. Jamur ini memiliki habitat (terutama pada daerah yang beriklim tropis dan basah) di tanah, manusia dan hewan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas ekstrak daun biduri (Calotropis gigantea L.) dalam menghambat pertumbuhan jamur Trichophyton mentagrophytes dan untuk mengetahui berapakah konsentrasi optimal ekstrak daun biduri (Calotropis gigantea L.) untuk menghambat pertumbuhan jamur Trichophyton mentagrophytes. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Tarbiyah UIN Ar-Raniry dan Laboratorium kimia FKIP kimia Universitas Syiah Kuala Banda Aceh pada tanggal 26 April sampai 21 Agustus 2018. Daun biduri diekstraksi dengan menggunakan metode maserasi yang direndam selama 5 hari dengan 2 kali pengulangan dan diuapkan dengan menggunakan alat rotary evaporator hingga memperoleh ekstrak sebanyak 30 ml berwarna hijau kehitaman dan kental. Uji daya hambat terhadap jamur Trichophyton mentagrophtes dilakukan dengan metode difusi disc difussion pada media Potato Dextrose Agar (PDA) dengan konsentrasi 20%, 35% dan 50%. Antifungi ketoconazole yang dibuat dalam bentuk suspensi sebagai kontrol positif dan aquadest sebagai kontrol negatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diameter zona hambat yang diperoleh dari ekstrak daun biduri pada konsentrasi 50% sebesar 9,16 mm termasuk dalam kategori sedang, pada konsentrasi 35% sebesar 8,66 mm termasuk dalam kategori sedang, konsentrasi 20% sebesar 8,16 mm termasuk dalam kategori sedang, pada ketoconazole suspensi sebesar 11,83 mm termasuk dalam kategori kuat dan pada aquadest sebesar 0 mm yang tidak memiliki daya hamba

Volume 7
Pages 17
DOI 10.33772/PHARMAUHO.V7I1.13841
Language English
Journal None

Full Text