Jurnal Jartel: Jurnal Jaringan Telekomunikasi | 2021
Deteksi Fertilitas Telur Burung Lovebird Berbasis Smartphone
Abstract
Burung merupakan hewan yang sangat banyak digemari oleh masyarakat. Saat ini burung yang ramai dipelihara bahkan dikembang biakkan adalah burung lovebird. karena biaya perawatannya murah dan peluang untuk beternak burung ini terbilang sangat bagus dan menjanjikan. Sehingga banyak orang tertarik untuk menekuni usaha ternak lovebird walaupun pengembangbiakannya susah-susah gampang.\n\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0 Tujuan penelitian ini adalah membuat sistem monitoring kualitas telur burung lovebird untuk dinyatakan dapat menetas dan tidak dapat menetas dengan memanfaatkan mesin conveyor, sensor infrared, sensor LDR dan motor servo. Semua komponen tersebut terhubung ke smartphone melalui modul komunikasi node mcu. Data yang diambil dikirim ke firebase dan termonitoring di smartphone. Data tersebut meliputi jumlah telur fertile maupun infertile, dan nilai resistansi telur yang terscan oleh sensor LDR. Penerapan sistem dilakukan dengan cara menaruh sampel telur lovebird di mesin conveyor kemudian diuji satu persatu lalu nilai resistansinya dimunculkan di smartphone kemudian dihitung nilai rata-ratanya, serta menghitung persentase sensor berhasil membaca kondisi telur.\n\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0\xa0 Hasil pengujian terhadap telur burung lovebird menghasilkan 2 kondisi yaitu fertile dan infertile. Jika nilai resistansi > 505ohm maka telur dinyatakan fertile dan dinyatakan infertile jika nilai resistansi telur < 505ohm. Pada pengujian jarak didapatkan jarak paling akurat pada 1-24 cm, semakin pendek jarak antar telur maka sensor tidak bisa bekerja secara akurat dikarenakan sensor membutuhkan waktu untuk kembali ke mode scan awal. \xa0