Archive | 2019

Pemenuhan Kebutuhan Mikronutrien dengan Status Anemia pada Remaja Putri Sman 1 Tamban Kabupaten Barito Kuala

 

Abstract


Humans in life experience a developmental phase, covering infancy to old age. Women 2 years of age enter adolescence faster than men. Adolescence is needed to balance the fulfillment of micronutrient needs. Adolescent girls are prone to experiencing micronutrient deficiencies (Fe, Vitamin C and B12) that will affect growth and development. Micronutrein deficiency caused by wrong diet, environmental influences, association (want to slim). Due to lack of micronutrient intake can cause nutritional health problems that are often encountered is iron anemia. Determination of nutrient requirements for micronutrients in general is based on Recommended Daily Allowances (RDA). The aim of the study is to identify the relationship between meeting the needs of micronutrients and anemia status in young women. The type was analytical survey research method with cross sectional design. The sample size were 62, selected using systematic random sampling. Obtained the results of meeting the needs of the micronutrient category quite well as many as 7 people (33.3%) in respondents aged 16 years at body weight <46 kg as many as 9 people (42.9%). There was a relationship between meeting the needs of micronutrients with anemia status in young women. \nKeywords: adult; anemia; micronutrient \n \nABSTRAK \n \nManusia dalam kehidupan mengalami fase perkembangan, meliputi masa bayi sampai usia lanjut. Perempuan 2 tahun lebih cepat memasuki masa remaja dibandingkan laki-laki. Masa remaja dibutuhkan keseimbangkan pemenuhan kebutuhan mikronutrien. Remaja putri rentan mengalami kekurangan zat mikronutrien (Fe, Vitamin C dan B12) akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Kekurangan mikronutrein disebabkan pola makan yang salah, pengaruh lingkungan, pergaulan (ingin langsing). Akibat kekurangan asupan mikronutrien tersebut dapat menyebabkan masalah kesehatan gizi yang sering ditemui adalah anemia zat besi. Penentuan kebutuhan zat gizi terhadap mikronutrien secara umum didasarkan pada Recomended Daily Allowances (RDA). Tujuan penelitian adalah mengidenfitikasi hubungan pemenuhan kebutuhan mikronutrien dengan status anemia pada remaja putri. Jenis penelitian adalah survey analitik dengan rancangan cross sectional. Ukuran sampel adalah 62, yang dipilih dengan teknik systematic random sampling. Didapatkan hasil pemenuhan kebutuhan mikronutrien kategori cukup baik sebanyak 7 orang (33.3%) pada responden berusia 16 tahun pada berat badan <46 kg sebanyak 9 orang (42.9%). Ada hubungan pemenuhan kebutuhan mikronutrien dengan status anemia pada remaja putri. \nKata kunci: mikronutrien; anemia; remaja

Volume 9
Pages 316-320
DOI 10.33846/2TRIK9404
Language English
Journal None

Full Text