Archive | 2019

Pengaruh Pelatihan Toilet Training Terhadap Enuresis Nokturnal pada Anak Usia Pra Sekolah di TK Tumbuh Kembang Borong Raya Kota Makassar

 
 

Abstract


Preschoolers are vulnerable to health problems including behavioral disorders, learning disorders and growth and development disorders. One of the tasks of the development of aak is to establish independence, discipline, and emotional sensitivity which, if not achieved properly, will cause health problems, such as the inability to control defecation or micturition called noctunal enuresis or bedwetting at night. To overcome this, toilet training can be done to train children to be able to control urination and defecation in its place. The purpose of this study was to determine the effect of toilet taraining training on the incidence of noctunal enuresis in preschool-aged children in TK Tumbuh Kembang Borong Raya Makassar City. This study used a preexperimental method with one group pre and post test design with total sampling technique (sample size was 30). The research instrument was a questionnaire about the success of toilet training and neuresis events. Data analysis used T-test. The results showed that before toilet training was done, 90% of children experienced enuresis and after the training, the incidence of enuresis decreased to 13.3%. It was concluded that toilet training influenced the incidence of nocturnal enuresis with p-value of 0,000. It is expected that parents provide toilet training to children from an early age, continue to control toilet training after undergoing training, and the school to continue to provide toilet training to their students. \nKeywords: pre-school age; nocturnal enuresis; toilet training \nABSTRAK \nAnak usia prasekolah rentan terhadap masalah kesehatan di antaranya adalah gangguan perilaku, gangguan belajar dan gangguan tumbuh kembang. Salah satu tugas perkembangan aak adalah membentuk kemandirian, kedisiplinan, dan kepekaan emosi yang apabila tidak tercapai dengan baik, maka akan menimbulkan masalah kesehatan, misalnya ketidakmampuan mengontrol defekasi atau miksi yang disebut enuresis nokturnal atau mengompol pada malam hari. Untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan Toilet training untuk melatih anak agar mampu mengontrol buang air kecil dan buang air besar pada tempatnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelatihan toilet taraining terhadap kejadian enuresis nokturnal pada anak usia prasekolah di TK Tumbuh Kembang Borong Raya Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan metode pra eksperimen dengan one group pre and post test design dengan teknik total sampling (ukuran sampel adalah 30). Instrumen penelitian ini adalah kuesioner tentang keberhasilan toilet training dan kejadian neuresis. Analisis data menggunakan uji T. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum dilakukan toilet training, 90% anak mengalami enuresis dan setelah dilakukan pelatihan didapatkan kejadian enuresis menurun menjadi 13,3%. Disimpulkan bahwa toilet training berpengaruh terhadap kejadian enuresis nokturnal dengan nilai p = 0,000. Diharapkan agar orang tua memberi toilet training kepada anak sejak dini, tetap mengontrol toilet training setelah menjalani pelatihan, dan pihak sekolah agar tetap memberi toilet training kepada anak didiknya. \nKata kunci: usia pra sekolah; enuresis nokturnal; toilet training

Volume 10
Pages 203-207
DOI 10.33846/sf10309
Language English
Journal None

Full Text