Archive | 2021
DAKWAH MELALUI MEDIA TULIS OLEH AFRIZAL LUTHFI LISDIANTA DALAM NOVEL DZIKIR HATI SANG ROCKER
Abstract
In facing the dynamics of life that are happening, preachers need to upgrade themselves, elaborate, \nand use all their capabilities for Islamic da wah activities. Da i are required to use the media and \nmessages from al-Qur an and al-Hadith, in the form of faith, sharia, and morals. Da i in this \ncase is not only aimed at ustaz, kiai, or religious leaders. However, every Muslim and Muslimah \nis actually a da i, whether for himself, others, or society in general. One concrete example was \ncarried out by a young Muslim named Afrizal Luthfi Lisdianta, with a work in the form of the \nnovel Dzikir Hati Sang Rocker as a medium for his preaching. This study aims to reveal the \nmessage of da wah in the novel Dzikir Hati Sang Rocker through discourse analysis. The research \nmethod uses descriptive qualitative research. This means, as the main source in the form of a novel, \nit will be narrated by the researcher and adjusted to the theory and analysis used. The analysis in \nthis study uses a discourse analysis model of Teun A. Van Dijk, with its various elements. The \nresults of the study indicate that there is a correspondence between the study of da wah, novels, \nand discourse analysis. So that there are two important points, namely: 1) In the sub-chapter \nof The Jabberwocky, it is found that da wah messages in the form of husnuzan to fellow human \nbeings, including messages in the moral category and maintaining mahdhah worship, including \nmessages of the category of sharia. 2) In the turning point sub-chapter, a message of preaching \nis found in the form of believing in the destiny of Allah SWT and creed, which is included in the \nmessage of preaching in the category of faith, and not being vindictive, which is included in the \nmessage of the moral category. \n \nKeywords: Da’wah, Writing Media, Novels, Discourse Analysis \n \nDalam menghadapi dinamika kehidupan yang sedang terjadi, da’i perlu untuk meng- \n-upgrade diri, mengelaborasi, dan menggunakan segala kemampuan yang dimiliki \nuntuk kegiatan dakwah Islam. Da’i dituntut untuk menggunakan media dan pesanpesan dari al-Qur’an dan al-Hadits, berupa akidah, syariah, dan akhlak. Da’i dalam hal \nini bukan hanya tertuju pada ustaz, kiai, atau pemuka agama. Akan tetapi, setiap muslim \ndan muslimah sejatinya adalah da’i, baik untuk dirinya, orang lain, atau masyarakat \nsecara umum. Salah satu contoh konkrit dilakukan oleh pemuda Islam bernama Afrizal \nLuthfi Lisdianta, dengan karya berupa novel Dzikir Hati Sang Rocker sebagai media \ndakwahnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pesan dakwah di dalam novel \nDzikir Hati Sang Rocker melalui analisis wacana. Metode penelitiannya menggunakan \njenis penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Artinya, sebagai sumber utama dalam \nbentuk novel, akan dinarasikan oleh peneliti dan disesuaikan dengan teori dan analisis \nyang digunakan. Analisis pada penelitian ini menggunakan analisis wacana model Teun \nA. Van Dijk, dengan berbagai elemennya. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa \nada kesesuaian antara kajian dakwah, novel, dan analisis wacana. Sehingga terdapat \ndua poin penting, yakni: 1) Pada sub-bab The Jabberwocky ditemukan pesan dakwah \nberupa husnuzan kepada sesama manusia termasuk pesan dakwah kategori akhlak \ndan menjaga ibadah mahdhah termasuk pesan dakwah kategori syariat.2) Pada subbab Titik Balik ditemukan pesan dakwah berupapercaya terhadap takdir Allah SWT \ndan akidah yang termasuk pesan dakwah kategori akidah, serta tidak pendendam yang \ntermasuk pesan dakwah kategori akhlak. \n \nKata Kunci: Dakwah, Media Tulis, Novel, Analisis Wacana