Archive | 2019

EFEKTIVITAS SEDOT JENTIK (DOTIK) UNTUK PENGENDALIAN JENTIK AEDES AEGIPTY

 
 

Abstract


Pengendalian vektor dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara kimia dan pengelolaan lingkungan, salah satunya dengan cara pembersihan sarang nyamuk (PSN).nSampai saat ini obat untuk membasmi virus dan vaksin untuk mencegah penyakit DBD belum tersedia. Cara yang tepat untuk menanggulangi penyakit DBD adalah dengan memutus rantai penularan penyakit. Pemutusan rantai penularan penyakit dapat dilakukan dengan memberantas sarang nyamuk dan jentik. Pemberantasan nyamuk dapat dilakukan dengan fogging, sedangkan jentik dapat dilakukan dengan menggunakan insektisida kimia, misalnya abate atau dengan melakukan eradikasi jentik melakukan pemberantasan jentik dengan menyedot jentik pada kontainer-kontainer yang potensial tempat berkembangbiaknya jentik nyamuk aedes agypti. Adapun alat sedot yang digunakan adalah Aquarium Power Heads H-280 yang mana alat ini mampu menyedot jentik yang berada di container dengan penggerak dengan menggunkan listrik aliran DC dengan system kerja alat dihidupkan kemudian ujungnya akan diarahkan ke jentik yang akan di sedot kemudian seiring dengan air yang tersedot maka jentikpun akan ikut dalam slang sehingga jentik akan masuk kedalam wadah yang disiapkan dan terperangkap sedangkan airnya akan mengalir kembali ke container dengan prinsip air rotasi dan air tidak terbuang sehingga pada daerah yang sulit air tidak perlu untuk dikuras tetapi dilakukan sedot jentik. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui waktu efektif dan kemampuan alatnteknologindalam penyedotan jentik Aedes aegyptindalam setiap kontainer air bersih.\nPenelitian ini adalah Eksperimen dengan rancangan Postest Group Design, dengan rancangan ini memungkinkan dapat mengukur waktunperlakuan (intervensi) dalam hal ini adalah waktu yang dibutuhkan untuk penyedotan jentik. Pada eksperimen ini dilakukan laboratorium Entomologi Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Jambi. nPopulasi dalam penelitian ini adalah jentik k Aedes aegyptinyang dikolonisasi di insektarium Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Jambi. nJentik nyamuk Aedes aegyptinberjumlah 2.500nekor jentik Aedes aegyptinyang diperoleh dari hasil kolonisasi jentik Aedes aegypti, setiap kontainernair bersihndimasukan jentik nyamuk Aedes aegyptinsebanyak 100njentik.\nBerdasarkan hasil uji Bonferroninseperti pada tabel 4.5, menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikannwaktu yang diperlukan dalam percobaan terhadap jumlah larva yang tertangkap. Hal ini ditunjukaan dengan nilai p-value l0,005, yang artinya bahwa ada perbedaan waktu terhadap jumlah jentiknyang tertangkap.nNamun pada waktu 3 menit dan 4 menit tidak terjadi perbedaan yang signifikan, hal ini ditunjukkan pada nilai p=0,454n(png 0,005)nnn\nSimpulan waktu efektif dalam penyedotan jentiknAedes aegyptindalam setiap kontainer air bersih adalah limanmenit dengan prosentase penangkapan sebanyak 98,8%; ada perbedaan kemampuan alat dengan berbagai waktu penyedotan larva jentiknAedes aegyptindalam setiap kontainer dengan nilai p = 0,000.nSaran nagar masyarakat tetap melaksanakan pengendalian vektor penyakit (ramah lingkungan) khususnya demam berdarah dengan melakukan program 3 M (menguras, menutup dan mengubur), namun ada salah satu alternatif pengendalian larva nyamuk yaitu dengan menggunalan alat penyedot larva.

Volume 8
Pages 88-98
DOI 10.35141/SCJ.V8I1.410
Language English
Journal None

Full Text