Archive | 2021

Pemulihan serta Pencegahan Gejala Fisik dan Emosi pada Lasia melalui Senam Ergonomis Berbasis Spiritual

 

Abstract


Jumlah lansia di Indonesia yang tinggi, dapat mendatangkan dampak positif bagi negara bila produktifitas lansia tinggi. Namun demikian dapat mendatangan dampak negatif jika ketergantungan lansia tersebut tinggi. Ketergantungan tersebut disebabkan antara lain karena penurunan kondisi dan kemampuan fisik yang di alami oleh lansia. Angka ketergantungan lansia di Indonesia tersebut adalah 100 orang penduduk produktif terbebani oleh 14 orang lansia. Pemerintah sudah memfasilitasi penanganan masalah kesehatan lansia melalui posyandu lansia, namun program tersebut masih belum optimal sehingga penting bagi lansia untuk dapat mencegah dan mengatasi masalah kesehatannya secara mandiri agar masalah kesehatan yang dikeluhkan dapat teratasi. Senam ergonomis berbasis spiritual memiliki tujuan dapat meningkatkan status kesehatan lansia dan meningkatkan pengetahuan maupun kemampuan lansia dalam mencegah dan mengatasi penyakit fisik dan emosi.\nProgram penerapan senam ergonomis berbasis spiritual bagi lansia dilakukan melalui beberapa tahap yaitu perijinan, persiapan, pelaksanaan kegiatan, dan evaluasi. Program ini memiliki beberapa kegiatan yaitu Senam Ergonomis (senam derivasi gerakan shalat) dengan diiringi lantunan Asmaul Husna, pemeriksaan kesehatan gratis yang meliputi pemeriksaan gula darah, kolesterol, asam urat, tekanan darah, tinggi badan, dan berat badan, serta konsultasi kesehatan dan spiritual dengan fasilitator yang ahli dibidangnya. Ketercapaian kegiatan ini adalah terjadinya trend peningkatan stabilitas dari tekanan darah dan kadar gula setelah dilakukan senam ergonomis pada lansia sebanyak lima kali kegiatan. Selain itu, terbentuknya komunitas Senam ergonomis berbasis spiritual, beserta pengurus yang mengelola kegiatan tersebut secara rutin, CD tutorial dan buku panduan bagi kader Senam ergonomis berbasis spiritual. Senam ergonomis berbasis spiritual mampu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan ketrampilan psikomotorik lansia dalam mencegah dan memulihkan gejala fisik maupun emosi melalui edukasi dan pemberian materi atau pendidikan kesehatan serta memfasilitasi lansia dalam penanganan masalah kesehatan sehingga tercapai peningkatan status kesehatan. Rekomendasi dari kegiatan ini bagi pemerintah adalah merevitalisasi dari fungsi posyandu dengan merekomendasikan aktifitas ini sebagai alternatif menyelesaikan masalah lansia. Bagi pengelola posyandu dan lansia yaitu melakukan secara rutin kegiatan senam ergonimis disamping seman lansia yang sudah rutin dilakukan.

Volume 4
Pages 381-389
DOI 10.35568/ABDIMAS.V4I1.580
Language English
Journal None

Full Text