The Journal of Hospital Accreditation | 2021

Peningkatan Mutu Penggunaan Antibiotik Bijak Melalui Kesesuaian Temuan Hasil Kultur Dengan Kajian Risiko Pasien Menurut Model Regulasi Antimikroba Sistem Prospektif (Raspro)

 
 
 

Abstract


Masalah Mutu: Standar 4 Kajian SNARS 2018 menyatakan bahwa rumah sakit wajib memiliki surveilens kepekaan kuman terhadap antibiotik. Hal ini harus menjadi dasar pertimbangan pembuatan Panduan Penggunaan Antibiotik (PPAB). Di sisi lain, timbulnya kuman Multi Drug Resistance (MDR) juga dipengaruhi oleh berbagai faktor. Pemberian antibiotik empirik, selain berdasar pada pola kuman, juga sebaiknya mempertimbangkan berbagai faktor risiko timbulnya kuman MDR. \nPilihan Solusi: Regulasi Antimikroba Sistem Prospektif (RASPRO) adalah sebuah model tataguna antimikroba yang disintesis dari berbagai kepustakaan dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kuman-kuman MDR pada surveilans kepekaan kuman, sehingga dapat mengarahkan klinisi pada peresepan antibiotik bijak. \nImplementasi: Kajian risiko yang dibuat dalam RASPRO menentukan bahwa immunocompromised dan/ atau dengan komorbid Diabetes Melitus yang tidak terkontrol atau dengan riwayat konsumsi antibiotik kurang dari 90 hari, dan/ atau riwayat perawatan di rumah sakit lebih dari 48 jam dalam waktu kurang dari 90 hari, dan/ atau riwayat penggunaan instrumen medis kurang dari 90 hari masuk dalam risiko MDR. Pasien-pasien yang tidak termasuk dalam kategori di atas akan masuk ke dalam prediksi infeksi oleh kuman multisensitif. \nEvaluasi dan Pembelajaran: Pada surveilans kepekaan kuman dengan data sekunder diambil dari sebuah rumah sakit swasta tipe B di Jakarta antara tahun 2016-2018, dengan rumus sampel tunggal, didapatkan 106 sampel kultur dari 86 pasien. Terdapat kesesuaian pada 54 dari 57 hasil kultur yang diambil dari pasien dengan kajian risiko infeksi kuman multisensitif (94,74%). Kesesuaian antara temuan hasil kultur MDR dengan kajian risiko model RASPRO terdapat pada 44 dari 49 kultur (89,80%), dengan 9 kultur menunjukkan Extended Spectrum Beta-Lactamase (ESBL). Total kesesuaian hasil kultur dengan kajian risiko empirik model RASPRO mencapai 92,45%. Tingginya persentase kesesuaian temuan kultur kuman penyebab infeksi dengan kajian faktor risiko model RASPRO sepertinya dapat menjadi pertimbangan dalam mengarahkan klinisi dalam pemberian antibiotik empirik spektrum sempit dan luas pada praktek klinis sehari-hari di rumah sakit. Dengan praktik seperti ini kualitas penggunaan antibiotik diharapkan dapat meningkat.

Volume None
Pages None
DOI 10.35727/JHA.V3I2.47
Language English
Journal The Journal of Hospital Accreditation

Full Text