Archive | 2021
Pola konsumsi makanan tinggi natrium, status gizi, dan tekanan darah pada pasien hipertensi di Puskesmas Mantok, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah
Abstract
Latar Belakang: Provinsi Sulawesi Tengah, secara nasional menempati peringkat ke─8 tertinggi untuk\xa0prevalensi hipertensi berdasarkan diagnosis dokter atau konsumsi obat antihipertensi pada penduduk\xa0usia ≥18 tahun.\xa0 Prevalensi obesitas di provinsi tersebut lebih tinggi daripada rata-rata prevalensi obesitas\xa0nasional, yaitu 21,8%. Wilayah kerja Puskesmas Mantok merupakan daerah pesisir dan sebagian besar\xa0penduduknya mengonsumsi produk olahan laut. Pola makan masyarakat dan status gizi diduga menjadi faktor penyebab hipertensi di wilayah tersebut. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara pola konsumsi\xa0makanan tinggi natrium dan status gizi dengan tekanan darah pada pasien hipertensi. Metode: Penelitian\xa0ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional , dilaksanakan di Puskesmas Mantok,\xa0Kabupaten Banggai. Subjek penelitian 48 pasien yang baru didiagnosis hipertensi dan diambil dengan\xa0teknik purposive sampling . Variabel bebas adalah pola konsumsi makanan tinggi natrium dan status gizi,\xa0variabel terikatnya tekanan darah. Data dianalisis dengan uji Chi Square . Hasil: Sebanyak 64,6% subjek\xa0mengonsumsi makanan tinggi natrium dengan kategori asupan lebih, sebagian besar subjek berstatus gizi\xa0lebih (58%) dan mengalami hipertensi grade II (67%). Analisis statistik menunjukkan adanya hubungan\xa0antara pola konsumsi makanan tinggi natrium dengan tekanan darah ( p =0,033), dan ada hubungan antara\xa0status gizi dengan tekanan darah ( p =0,025).\xa0 Kesimpulan: Pola konsumsi makanan tinggi natrium dan\xa0status gizi berhubungan dengan tekanan darah pada pasien hipertensi di Puskesmas Mantok, Kabupaten\xa0Banggai, Sulawesi Tengah, Indonesia.