Archive | 2021

STIGMA DIRI DENGAN HARGA DIRI PADA KELUARGA PENDERITA RETARDASI MENTAL

 

Abstract


Pendahuluan: Retardasi mental merupakan salah satu kecacatan berupa penyimpangan perkembangan intelektual. Hal ini menimbulkan ketergantungan seumur hidup pada keluarga sebagai Caregivers serta dampak fisik dan psikologis pada individu, keluarga maupun masyarakat. Hal ini menimbulkan harga diri bagi keluarga yang merawatnya. Tujuan: penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara stigma diri dengan harga diri keluarga penderita retardasi mental (PRM). Metode: Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah anggota keluarga dari penderira retardasi mental di desa Sidoharjo Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo Provinsi Jawa Timur Indonesia yang berjumlah 58 orang yang dipilih dengan tehnik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data dianalisis melalui analisis univariat dan bivariat menggunakan uji Spearman Rank. Hasil: analisis bivariat hubungan stigma diri dengan harga diri didapatkan nilai p=0.000 dan nilai r=-0.412. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara stigma diri dengan harga diri, semakin tinggi stigma diri maka semakin rendah harga diri penderita retardasi mental. Kesimpulan: terdapat hubungan antara stigma diri dengan harga diri pada keluarga penderita retardasi mental (PRM). Saran: Oleh karena itu disarankan pada keluarga untuk mengurangi stigma diri dan meningkatkan efikasi diri dan dukungan sosial di desa tersebut.

Volume 8
Pages 55-61
DOI 10.35874/JIC.V8I1.833
Language English
Journal None

Full Text