Archive | 2019

Indentifikasi Struktur Endapan Aluvial di Kawasan Kuala Gigieng, Aceh Besar, Berdasarkan Data Anomali Medan Magnetik Total Menggunakan Metode Pseudogravitasi dan Reduksi ke Kutub

 
 
 

Abstract


Abstrak - Banda Aceh dan sebagian Kabupaten Aceh Besar merupakan kawasan yang terbentuk dari pengendapan delta. Kajian proses sedimentasi pada kawasan ini akan dapat memberikan informasi pendudukan dan bencana purba. Oleh karena itu, telah dilakukan survei metode magnetik di kawasan Kuala Gigieng, Aceh Besar. Metode magnetik termasuk metode geofisika yang mudah dalam pengoperasian dan pengolahan, namun interpretasi hasil anomali medan magnetik total relatif sulit terutama pada pengukuran di daerah lintang geomagnetik rendah. Transformasi pseudogravitasi dan reduksi ke kutub merupakan metode yang dapat digunakan untuk mempermudah interpretasi data anomali medan magnetik tersebut. Kedua metode ini bertujuan untuk mengidentifikasi struktur bawah permukaan berdasarkan anomali medan magnetik total terukur pada kawasan Kuala Gigieng. Hasil penelitian menunjukan bahwa n ilai maksimum dan minimum pada peta kontur transformasi pseudogravitasi dan reduksi ke kutub sangat berhubungan dengan topografi daerah pengukuran . Nilai maksimum dan minimum pada peta anomali pseudograviti yaitu 0,05 sampai 0,3 pseudo mGal dan nilai minimum -0,15 sampai -0,4 pseudo mGal, sedangkan pada peta anomali reduksi ke kutub memiliki nilai maksimum 200 nT sampai 600 nT dan nilai minimum -600 nT sampai -1800 nT . \xa0Topografi rendah dan tinggi tersebut dipengaruhi oleh proses pengendapan aluvial. Urutan lapisan sedimen menunjukkan urutan waktu pengendapan . Lapisan berumur tua terbentuk jauh dari pantai dan lapisan berumur muda terbentuk dekat pantai . Urutan pengendapan terdiri dari pasir, lempung, dan aluvial pasiran. Kemudian terjadi pengulangan endapan pasir dan aluvial pasiran karena adanya erosi pantai dengan arah yang sejajar dengan garis pantai. Kata kunci: anomali medan magnetik total, transformasi pseudogravitasi, reduksi ke kutub, Kuala Gigieng, endapan aluvial

Volume 3
Pages 9-13
DOI 10.35895/RF.V3I1.120
Language English
Journal None

Full Text