Archive | 2021

PRODUKSI BIJI DAN BIOMAS JAGUNG PAKAN TERNAK YANG DIBERI PUPUK ORGANIK DAN KEPADATAN AWAL TANAM BERBEDA PADA LAHAN KERING

 
 

Abstract


Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai Mei 2017 di lahan milik petani di kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo dengan luas areal penanaman seluas 2 ha lahan kering. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial yang terdiri dari dua faktor, yaitu penggunaan pupuk sebagai faktor pertama dan kepadatan awal tanam sebagai faktor kedua. Adapun perlakuan yang diteliti adalah faktor pertama : Penggunaan Pupuk P0 = Pupuk Anorganik 100 % (urea 300 kg/ha, SP36 100 kg/ha dan KCl 100 kg/ha) atau (urea 2,6 kg/plot, SP36 0,88 kg/plot dan KCl 0,88 kg/plot) P1 = Pupuk Anorganik 50 % (urea 150 kg/ha, SP36 50 kg/ha dan KCl 50 kg/ha) atau (urea 1,3 kg/plot, SP36 0,44 kg/plot dan KCl 0,44 kg/plot) + Pupuk Organik 50 % (3 ton/ha) atau (26,25 kg/plot), P2 = Pupuk Organik 100 % (6 ton/ha) atau (52,5 kg/plot) dan faktor kedua : Kepadatan Awal Tanam K0 = Kepadatan 35.500 tan/ha\xa0 (jarak tanam 70 x 40) K1 = Kepadatan 70.500 tan/ha \xa0(jarak tanam 35 x 40) K2 = Kepadatan 105.500 tan/ha \xa0(jarak tanam 35 x 20). Pengukuran terhadap 5 tanaman sampel yang diambil secara acak pada setiap petakan percobaan kemudian klobotnya dibuka lalu dikeringkan di bawah sinar matahari. Jagung pipilan kering ditimbang beratnya untuk menghitung produksi jagung pipilan kering. Pengukuran produksi hijauan segar dilakukan dengan menimbang berat hijauan segar (hijauan jagung hasil penjarangan dari tanaman antara dan hijauan jerami jagung setelah jagung dipanen) yang berasal dari 5 tanaman sampel pada setiap petakan percobaan yang diambil secara acak baik tanaman antara maupun tanaman utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk anorganik 100 % dapat meningkatkan produksi pipilan kering jagung 7,69 ton/ha dan biomas 19,32 ton/ha, kepadatan awal tanam 35.500 tanaman/ha meningkatkan produksi jagung tertinggi pada komponen produksi biomas 18,98 ton/ha dan pipilan kering 7,51 ton/ha jagung tanaman utama sedangkan kepadatan awal tanam dengan jarak tanam 35 x 20 cm dengan produksi tertinggi pada komponen produksi biomas 3,14 ton/ha dan jagung muda 0,73 ton/ha tanaman antara dan tidak terdapat interaksi pemberian pupuk dengan kepadatan awal tanam terhadap peningkatan produksi jagung

Volume 4
Pages 496-501
DOI 10.35914/TABARO.V4I2.665
Language English
Journal None

Full Text