Archive | 2021

Analisis Penerimaan Aplikasi Web Engineering Pelayanan Pengaduan Masyarakat Menggunakan Technology Acceptance Model

 

Abstract


P2TP2A-LIP is a women s and children s service institution designed to meet information and needs in the fields of education, health, economy, politics, law, protection and prevention of violence against women and children and human trafficking. As one of the public service facilities, P2TP2A has not implemented information technology to provide services, namely management of public complaints, management of information, consulting services, and outreach to the public. The system in P2TP2A previously was still conventional in the process of managing public complaints, so it is necessary to know how much the acceptance of the new information technology-based system in the public and employees at P2TP2A in using web engineering applications so that it can function optimally. This study aims to analyze the acceptance of a public complaint service web engineering application using the TAM approach. In the TAM approach, there are several factors that are assessed, namely the perceived usefulness and perceived ease of use obtained from the results of the questionnaire given to respondents. The results of this study will show the factors that influence acceptance and how the public s acceptance of the web engineering application for public complaint services at P2TP2A. Keywords— Complaint, Public Service,Web Engineering, Technology Acceptance Model 300 Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 8, No. 1, Maret 2021, Hal. 299-311 E-ISSN 2503-2933 Suaidah, et.,al (Analisis Penerimaan Aplikasi Web Engineering Pelayanan Pengaduan Masyarakat Menggunakan Technology Acceptance Model) IJCCS Vol. x, No _page–end_page 1. PENDAHULUAN eranan teknologi informasi melalui komputer di segala bidang membutuhkan penanganan yang lebih teliti, akurat dan detail, sudah menjadi pedoman dari perkembangan kebutuhan akan informasi itu sendiri. Pengaruh teknologi informasi yang begitu besar dalam berbagai aspek kehidupan, baik secara individu maupun institusi. Pada perkembangan teknologi informasi tidak hanya berpengaruh pada bidang komunikasi tetapi juga dalam hal pengambilan keputusan melalui otomatisasi dan kecepatan dalam pemrosesan data yang berada pada tahap selanjutnya akan mempengaruhi layanan (service). Layanan ini sangat membantu dalam meningkatkan kinerja pemerintah di kegiatan pelayanan publik yang optimal. Dalam melaksanakan optimalisasi pelayanan publik diperlukan teknologi yang memungkinkan bentuk akhir dari sebuahh aplikasi komputer adalah berupa layanan yang menjalankan suatu tugas atau proses khusus yang dikenal sebagai web-service.[1] Website merupakan media kumpulan informasi dari halaman web yang menjadi bagiannya nama domain.[2] P2TP2A-LIP adalah salah satu lembaga layanan perempuan dan anak yang dirancang untuk memenuhi informasi dan kebutuhan di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, politik, hukum, perlindungan dan pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak serta perdagangan manusia. Dibentuk sesuai dengan Keputusan Gubernur Lampung Nomor : G/3456/B.VIII/HK/2002,tentang pembentukan pengurus P2TP2A. Kajian innovation pelayanan publik telah banyak dipelajari oleh berbagai pihak. Penelitian tentang inovasi sering ditemukan dalam perspektif atau pendekatan reformasi birokrasi. Pelayanan publik merupakan bagian dari upaya perbaikan atau mereformasi birokrasi. Semangat reformasi inilah yang pada akhirnya melahirkan inovasi sektor publik. Jika innovation banyak ditemukan di sektor privat sebagai upaya pelayanan prima kompetitif, maka inovasi kini juga hadir di sektor publik. Bersama-sama membuat innovation yang memberikan kemudahan dan kecepatan dalam pelayanan publik kepada masyarakat.[3] Peningkatan pelayanan publik adalah salah satu reformasi birokrasi peningkatan pelayanan masyarakat. Kuliatas pelayanan publik yang terjadi masih kurang maksimal, hal ini dapat dilihat berdasarkan banyaknya pengaduan masyarakat terhadap kualitas pelayanan publik yang diajukan secara langsung kepada unit pelayanan publik dan petugasnya. [4] Sebagai salah satu sarana pelayanan publik, P2TP2A belum menerapkan teknologi informasi untuk memberikan pelayanan, yaitu pengelolaan pengaduan masyarakat, pengelolaan informasi, pelayanan konsultasi, dan penguluhan kepada masyarakat. Sistem pada P2TP2A sebelumnya masih bersifat konvensional dalam proses pengelolaan pengaduan masyarakat, maka perlu diketahui seberapa besar penerimaan sistem baru berbasis teknologi informasi pada masyarakat dan pegawai di P2TP2A dalam menggunakan aplikasi web engineering agar dapat berfungsi secara maksimal. Web engineering pelayanan pengaduan masyarakat adalah sebuah aplikasi yang memanfaatkan Teknologi Informasi sebagai alat dukung pemerintah dalam memberikan kemudahan-kemudahan pelayanan publik kepada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerimaan aplikasi web engineering pelayanan pengaduan masyarakat menggunakan pendekatan Technology Acceptance Model (TAM). Metode Technology Acceptance Model (TAM) merupakan metode yang mempunyai kontribusi tinggi dalam monitoring implementasi Information Technology (IT). Pada pendekatan technology acceptance model (TAM) terdapat beberapa faktor yang dinilai yaitu persepsi kegunaan atau manfaat dan persepsi kemudahan penggunaan yang didapat dari hasil kuesioner yang diberikan ke responden.[5] Hasil dari penelitian ini akan menunjukkan faktor yang mempengaruhi penerimaan serta bagaimana penerimaan masyarakat terhadap aplikasi web engineering pelayanan pengaduan masyarakat pada P2TP2A. P Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi ISSN 24074322 Vol. 8, No. 1, Maret 2021, Hal. 299-311 EISSN 25032933 301 Suaidah, et.,al (Analisis Penerimaan Aplikasi Web Engineering Pelayanan Pengaduan Masyarakat Menggunakan Technology Acceptance Model) Berdasarkan penelitian sebelumnya menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Metode ini digunakan untuk mengetahui efektifitas aplikasi pengaduan online berbasis web di Fira Informatika dalam melayani pengaduan konsumen. Dari penelitian ini memperoleh hasil analisis setelah melakukan pengujian menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa nilai rata-rata pengaduan adalah 168.900 yang menunjukkan bahwa aplikasi pengaduan ini efektif menangani pengaduan konsumen, sedangkan sisanya 150.2.600 menunjukkan ukuran rata-rata pengaduan manual.[6] Berdasarkan penelitian lainnya menerapkan pengujian terhadap 30 responden yang menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) menemukan bahwa 86% pengguna setuju bahwa media pembelajaran bermanfaat, 85% pengguna setuju bahwa media mudah digunakan, 86% pengguna setuju bahwa mereka berniat menggunakan media tersebut, dan 78% pengguna menyatakan keraguannya tentang penggunaan media 3D Silat.[7] Berdasarkan penelitian lainnya menjelaskan bahwa terdapat 8 faktor yang mempengaruhi penerimaan pengguna pada aplikasi E-KRS menggunakan pendekatan TAM. Faktor menjadi konstruk model, konstruk model merupakan rancangan interface, kemampuan dan kemampuan pengunaan, organisasi resources, persepsi tentang kemudahan penggunaan (perceived ease of use), persepsi terhadap kemanfaatan (perceived usefulness), sikap penggunaan (attitude toward using), perilaku untuk tetap menggunakan (behavioral intention to use) dan kondisi nyata penggunaan sistem (actual system usage).[8] Berdasarkan penelitian lainnya menjelaskan diantara enam hipotesis yang diajukan, lima hipotesis diterima (H1, H2, H3, H4, H6), dan satu hipotesis (H5) ditolak. Meskipun pengguna telah memahami dan merasakan manfaat dari aplikasi e-learning namun hal itu tidak mempengaruhi keinginan mereka untuk menggunakan aplikasi. Hal ini dapat terjadi karena meskipun seorang user merasa bahwa manfaat e-learning ini akan membantunya dalam menyelesaikan urusan studi ,namun karena pemanfaatan e-learning tersebut bersifat mandatori menyebabkan user tidak memiliki minat untuk tetap menggunakannya.[9] Berdasarkan penelitian lainnya menjelaskan hasil dari penelitiannya yaitu dari 11 hipotesis yang telah diuji menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) menemukan 6 hipotesis yang memiliki pengaruh antar strukturnya, yaitu: pengaruh rancangan portal terhadap persepsi kemudahan penggunaan (PEOU), pengaruh organisasi e-resources terhadap persepsi kegunaan (PU), pengaruh persepsi kemudahan menggunakan (PEOU) terhadap persepsi kegunaan (PU), pengaruh persepsi kegunaan terhadap sikap kearah penggunaan (ATU), pengaruh persepsi kegunaan terhadap niat untuk menggunakan (BITU) dan pengaruh niat untuk menggunakan (BITU) terhadap penggunaan nyata S-IT (ASU).[10] 2. METODE PENELITIAN 2.1. Kerangka penelitian Tahapan penelitian adalah kegiatan penelitian yang dilakukan secara terencana, terstruktur dan sistematis untuk mencapai tujuan tertentu. Tahap penelitian ini juga merupakan perluasan dari kerangka penelitian dan terbagi dalam beberapa sub menu, tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 1. 302 Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 8, No. 1, Maret 2021, Hal. 299-311 E-ISSN 2503-2933 Suaidah, et.,al (Analisis Penerimaan Aplikasi Web Engineering Pelayanan Pengaduan Masyarakat Menggunakan Technology Acceptance Model) IJCCS Vol. x, No _page–end_page Gambar 1. Kerangka penelitian 2.2. Metode Pengembangan Sistem Web engineering adalah rekayasa web yang menyelaraskan rekayasa perangkat lunak dengan konsep dasar yang menekankan kegiatan teknis dan manajemen. Pengembangan sistem bertujuan untuk menyusun sistem baru baik untuk menggantikan sistem lama secara keseluruhan atau untuk memperbaiki sistem yang ada. Metode web engineering terdiri dari beberapa tahap yaitu perencanaan, perancangan, pemograman, dan pengujian.[11] Berikut ini penjelasan tiap tahap web engineering yaitu: A. Perencanaan 1. Pada tahap ini dilakukan kajian pustaka yang mengacu dari beberapa karya ilmiah. Kajian literatur dari beberapa jurnal dan Buku. Selanjutnya tahap ini dilakukan analisis terhadap kebutuhan – kebutuhan yang akan digunakan untuk membangun sistem. Kebutuhan fungsional dan non fungsional adalah Identifikasi faktor – faktor penunjang untuk kel

Volume 8
Pages 299-311
DOI 10.35957/JATISI.V8I1.600
Language English
Journal None

Full Text