Archive | 2021

IMPLEMENTASI METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN TOPSIS UNTUK PEMILIHAN KAMERA

 

Abstract


With so many DSLR cameras appearing, of course not a few people have difficulty choosing a device. Many consumers choose the wrong DSLR camera that suits their needs. Decision support system is needed in this problem. An application designed to assist users in making decisions and can also be used as a recommendation system for selecting a DSLR camera from a shop or camera outlet to customers. Analytical Hierarchy Process (AHP) is an analytical method for solving quantitative and qualitative problems that is flexible and robust, it can also be used to find the value of the criteria in this study. TOPSIS and AHP methods are combined and implemented to find the best camera. In weighting each criterion using the AHP method then data analysis to determine the best camera ranking using the TOPSIS method. The decision making process in a decision is to choose the best alternative Keywords— DSLR, AHP, Topsis, SPK, Camera, Website Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi ISSN 24074322 Vol. 8, No. 1, Maret 2021, Hal. 401-420 EISSN 2503-2933 1. PENDAHULUAN Dengan banyaknya varian kamera DSLR yang muncul, tentu tidak sedikit orang yang kesulitan dalam memilih perangkat. Banyak konsumen yang salah memilih kamera DSLR yang sesuai dengan kebutuhannya. Permasalahan tersebut dapat menyebabkan terjadinya ketidakpuasan dalam pembelian kamera karena terjadi kesalahan pemilihan perangkat. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem rekomendasi untuk menyelesaikan permasalahan bagi pengguna dalam proses pemilihan kamera DSLR. Dengan adanya system rekomendasi ini, maka dapat membantu pengguna dalam memilih kamera DSLR dengan kriteria yang diinginkan dan memberikan alternatif yang cocok untuk pengguna. Kamera Digital Single Lens Reflex (DSLR) adalah kamera yang menggunakan sistem jajaran lensa jalur tunggal untuk melewatkan berkas cahaya menuju kedua tempat, yaitu Focal Plane dan View Finder, sehingga memungkinkan fotografer untuk melihat objek melalui kamera yang sama persis seperti hasil fotonya[2]. Seiring berkembangnya kamera pada era globalisasi sekarang ini, penerapan teknologi sangat dibutuhkan demi mendapatkan kriteria yang sesuai dengan kebutuhan fotografer. Banyak sekali parameter yang dapat dijadikan tolak ukur bagi seseorang untuk menentukan kamera DSLR mana yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Parameter tersebut dapat berupa penilaian subyektif atau penilaian objektif. Permasalahannya, terkadang seseorang mengalami kesulitan dalam menentukan parameter yang diambil untuk menentukan keputusan, sehingga pilihan yang diambil pada akhirnya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Sistem pendukung keputusan sangat dibutuhkan dalam menangani persoalan tersebut. Sebuah aplikasi yang dirancang untuk membantu pengguna dalam mengambil keputusan dan dapat pula digunakan sebagai sebuah sistem rekomendasi pemilihan kamera DSLR bagi sebuah toko atau outlet kamera kepada pelanggan. Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan metode analitis untuk memecahkan masalah kuantitaf dan kualitatif yang fleksibel dan kuat, dapat juga dipakai mencari nilai bobot kriteria yang ada dalam penelitian ini. Tetapi, metode Analytical Hierarchy Process (AHP) memiliki batasan pada jumlah perbandingan yang dipakai, sehingga memerlukan metode TOPSIS. Kemudian, pendekatan TOPSIS mempunya prosedur sederhana tetapi sistematis dalam hal perhitungan, konsep dasar dari pendekatan ini ialah melakukan pemilihan alternatif dari rute geometris terjauh dari solusi ideal negative dan rute geometris terpendek dari solusi ideal positif[3.] Berbagai metode dalam sistem pendukung keputusan telah banyak yang dikombinasikan dengan metode AHP, salah satunya metode TOPSIS. Metode TOPSIS dan AHP dikombinasikan dan implementasikan untuk menemukan objek wisata terbaik di Pulau Bali. Dalam pembobotan masingmasing kriteria menggunakan metode AHP kemudian analisis data untuk menentukan ranking objek wisata terbaik menggunakan metode TOPSIS [4]. Untuk menentukan promosi jabatan metode AHP dan TOPSIS juga pernah diterapkan dan hasil dari penerapan kombinasi metode TOPSIS dan AHP sistem pendukung keputusan bisa membantu perusahaan dalam membuat keputusan promosi, untuk menghasilkan lebih banyak keputusan berdasarkan informasi dan berdampak pada kemajuan perusahaan. Dengan mempergunakan sistem keputusan TOPSIS dan AHP sistem pendukung dapat mempermudah perusahaan untuk membuat keputusan yang cukup tepat untuk menentukan promosi untuk karyawannya[5]. Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi ISSN 24074322 Vol. 8, No. 1, Maret 2021, Hal. 401-420 EISSN 2503-2933 Proses pengambilan keputusan pada dasarnya adalah memilih suatu alternatif yang terbaik. Seperti melakukan penstrukturan persoalan, penentuan alternatifalternatif, penenetapan nilai kemungkinan untuk variabel aleatori, penetap nilai, persyaratan preferensi terhadap waktu, dan spesifikasi atas resiko. Betapapun melebarnya alternatif yang dapat ditetapkan maupun terperincinya penjajagan nilai kemungkinan, keterbatasan yang tetap melingkupi adalah dasar pembandingan berbentuk suatu kriteria yang tunggal. Agar dapat memberikan solusi terhadap suatu pemasalahan yang telah diuraikan tersebut maka penulis membuat “Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dan TOPSIS Untuk Pemilihan Kamera“. Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi ISSN 24074322 Vol. 8, No. 1, Maret 2021, Hal. 401-420 EISSN 2503-2933 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan dengan teknik interview untuk mengumpulkan data yang diperlukan serta melakukan kajian pustaka untuk mendukung dalam pengambilan hasil penelitian. Tahapan dalam penelitian dapat diuraikan seperti berikut ini : 1. Ruang Lingkup Masalah Pada penelitian yang dilakukan ini memiliki ruang lingkup seperti berikut : a. Sistem ditujukan untuk calon pembeli atau pencari kamera DSLR. b. Sistem yang akan dibangun berbasis website. c. Data yang digunakan adalah data kamera DSLR yang bersifat umum seperti harga, fitur,resolusi dan baterai sebagai bahan (kriteria) yang dipertimbangkan. d. Metode yang digunakan adalah Analytical Hierarchy Process (AHP) dan TOPSIS 2. Implementasi Sistem Implementasi sistem ini berguna agar mempermudah pada saat pembuktian hasil analisa yang sebelumnya dilakukan. 3. Pengujian Pada tahap ini dilakukan proses pengujian atau testing terhadap sistem yang telah dibangun sebelumnya. 4. Menentukan Tujuan Dari masalah yang dipahami, maka sudah ditentukan tujuan yang harus dicapai dalam penelitian ini. Tujuan ini menilai target yang dicapai, khususnya yang dapat menanggulangi permasalahan yang ada. Untuk mengetahui kriteria yang tepat dalam pemilihan kamera DSLR agar tidak terjadi kesalahan memilih kamera DSLR. 5. Mempelajari Literatur Agar mencapai tujuan, maka dipelajari sejumlah literatur yang dapat digunakan. Kemudian literatur yang telah dipelajari itu dipilih agar dapat ditentukan literatur apa saja yang akan digunakan dalam penelitian. Literatur diambil dari internet, yang berupa tulisan dan jurnal ilmiah tentang Sistem pendukung keputusan metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) dan TOPSIS beberapa buku yang mendukung penelitian. 6. Mengumpulkan Data Untuk pengumpulan data dilaksanakan wawancara yang bertujuan guna mendapatkan informasi atau data yang dibutuhkan. Kemudian dilakukan observasi yaitu pengamatan secara langsung ditempat riset sehingga persoalan yang ada bisa diketahui secara jelas. Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi ISSN 24074322 Vol. 8, No. 1, Maret 2021, Hal. 401-420 EISSN 2503-2933 7. Pengolahan Data Dengan SPK Dengan menilai masalah yang sudah dianalisis, maka diinginkan masalah dapat dicerna dengan baik.Pada analisa masalah ini menggambarkan proses pengambilan keputusan dalam pemilihan konsentrasi program studi. Metode analisa DSS yang dipakai untuk menganalisis kebutuhan dalam mengambil keputusan yang optimal telah ditetapkan dengan menggunakan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Metode SPK yang digunakan adalah AHP dan TOPSIS. 8. Analisa Hasil Analisa hasil menurut perhitungan TOPSIS dan Analitycal Hierarchy Process (AHP), analisis hasil dari sistem yang dibangun sehingga didapatkan hasil keputusan yang digunakan untuk pengambilan keputusan dalam pemilihan kamera DSLR terbaik. 2.1 Sistem Pendukung Keputusan Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) definisi awalnya adalah suatu sistem yang ditunjukan untuk mendukung manajemen pengambilan keputusan. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) merupakan suatu pendekatan untuk mendukung pengambilan keputusan.[6] 2.2 Metode TOPSIS Metode TOPSIS pertama kali diperkenalkan oleh Hwang dan Yoon pada tahun 1981. Dalam metode ini memiliki dua alternatif buatan yang dihipotesiskan, satu adalah ideal penyelesaian, dan yang lainnya adalah penyelesaian ideal negatif. Dasar prinsip dari metode TOPSIS ialah alternatif yang dipilih harus memiliki jarak terdekat dari penyelesaian ideal positif dan jarak terjauh dari penyelesaian ideal negatif .[7] 2.3 Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) adalah metode efektif yang cocok untuk mendekati MCDM terkait dengan membuat pilihan dari beberapa alternatif dan yang menyediakan perbandingan opsi yang dipertimbangkan. AHP bertujuan untuk mengintegrasikan langkah-langkah yang berbeda ke dalam skor keseluruhan tunggal untuk alternatif keputusan peringkat. Atribut utamanya adalah bahwa ia didasarkan pada penilaian perbandingan berpasangan.[7]. Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi ISSN 24074322 Vol. 8, No. 1, Maret 2021, Hal. 401-420 EISSN 2503-2933 3. METODE PENELITIAN A. Analisis Masalah Tabel 1 Analisis Sebab Akibat Analisis Penyebab Dan Akibat Tujuan Memperbaiki Sistem Masalah Penyebab dan Akibat Tujuan Sistem Batasan Sistem Calon pembeli kamera DSLR kesulitan dalam menentuka n pilihan kamera yang akan dibeli Sebab : calon pembeli DSLR kesulitan Ketika membanding kan spesifikasispesifikasi antar kamera DSLR satu dengan DSLR yang lainnya. Akibat

Volume 8
Pages 401-420
DOI 10.35957/JATISI.V8I1.619
Language English
Journal None

Full Text