Archive | 2019

TANGGAP DARURAT MEDIS (CODE BLUE) STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ABDUL WAHAB SJAHRANIE DI SAMARINDA

 
 

Abstract


Code blue digunakan untuk menandakan adanya pasien yang sedang mengalami henti nafas, henti jantung di Rumah Sakit. Tim code blue melakukan Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) yaitu tindakan pertolongan pertama pada orang yang mengalami henti napas, kemudian melakukan defibrilasi yaitu menganalisis irama jantung secara otomatis dan memberikan kejutan listrik untuk mengembalikan irama jantung dengan alat medis Automatic External Defibrillator (AED) (standar waktu tanggap petugas terhadap keadaan darurat code blue yaitu 3 – 5 menit menurut American Heart Association). Menurut data Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie Samarinda (Mei 2019), kejadian darurat code blue terjadi 12 kali dalam 3 tahun terakhir dengan diagnosa gagal jantung kongestif (decompensate cordis). Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui tanggap darurat medis (code blue) studi kasus pada Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie di Samarinda. Penelitian ini dilakukan dengan cara observasi langsung dan simulasi serta wawancara mendalam terkait waktu tanggap petugas terhadap kejadian darurat code blue. Berdasarkan hasil simulasi code blue pada Tanggal 04 Juli 2019, bahwa waktu tanggap petugas terhadap keadaan darurat code blue, pasien mendapatkan CPR dan AED pada waktu 4 menit 31 detik setelah alarm berbunyi. Berdasarkan hasil observasi langsung dan wawancara mendalam, sistem tanggap darurat blue code di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie sudah terdiri dari sistem alarm, sarana dan prasarana pendukung tanggap darurat, pengetahuan pekerja, sistem organisasi dan sistem prosedur. Perbaikan-perbaikan yang diperlukan terdiri dari standar operasional prosedur kejadian henti jantung, standar operasional prosedur penggunaan alat defibrilasi (AED) karena petugas berpotensi mengalami beberapa bahaya saat melakukan tanggap darurat seperti shock dari alat defibrilasi otomatis, kemudian dokumentasi dan pelaporan.

Volume 5
Pages 93-103
DOI 10.36277/identifikasi.v5i2.92
Language English
Journal None

Full Text