Archive | 2021

ANALISA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KOMUNITAS OLAHRAGA FREELETICS SURABAYA MENGGUNAKAN METODE DSDM DAN RUP

 
 

Abstract


The purpose of this research is to develop an information system for the Freeletics Surabaya Community that can be used to convey information on community activities, health, sports, and most importantly the 12 week program. The 12 week program is a program that can be participated by community members. In this program each member will be given a training menu for 12 weeks to work on. Each member who participates in this program is required to provide progress information every week from the given menu, namely the length of time working on each menu, weight information, and photos of body changes after doing the exercise menu. With an information system, the exercise menu can be accessed via a mobile device and the progress of the training results can be uploaded and analyzed according to the needs, namely forming an ideal body, physically healthy and can also be used for the development of an exercise menu that can be adjusted to the condition of members who are participating in the 12 week program. . Currently the information provided by members is only through the group messenger which is not stored and cannot be analyzed for continuous program menu development. The development of a continuous 12 week program menu can only be done if all data and information related to the progress of each member can be stored in a database and analyzed in accordance with the objectives of this program, which is to make each member achieve an ideal body and fit stamina. Dynamic Systems Development Method which will be integrated with the Rational Unified Process. By using these two methods, it is hoped that the development of information systems can be more effective and efficient. The final result of this research is a web-based information system which can then be developed into a mobile application-based information system. Keyword: Sport Information System, Rational Unified Process, Dynamic System Development Method. PENDAHULUAN Salah satu cara menjaga kesehatan adalah dengan olahraga. Freeletics merupakan salah satu olahraga yang dapat dilakukan dimana saja, menggunakan berat tubuh sebagai beban, tanpa biaya dan tanpa alat khusus. Gerakangerakan yang dilakukan dalam Freeletics sangat mudah dilakukan seperti push-up, jumping jack, sit-up, squats, burpees, dan lari. Freeletics akan lebih menyenangkan jika dilakukan secara RABIT (Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi Univrab) Volume 6 No. 1 | Januari 2021 : Hal: 47-54 DOI : https://doi.org/10.36341/rabit.v6i1.1586 Penulis Pertama : Sidharta 48 bersama-sama sehingga kondisi kesehatan yang diinginkan dapat tercapai dengan sempurna[1]. Di Surabaya komunitas Freeletics telah berdiri sejak tahun 2014, setiap tahun anggotanya terus bertambah hingga mencapai 500 anggota di tahun kelima. Kegiatan utama komunitas Freeletics Surabaya adalah latihan rutin dan program 12 minggu. Latihan rutin diadakan setiap hari rabu dan minggu, sedangkan program 12 minggu adalah program bagi anggota yang ingin sehat dan memiliki bentuk tubuh yang ideal. Selain kegiatan utama tersebut tidak jarang komunitas diundang untuk berpartisipasi pada kegiatan olahraga lain seperti Surabaya Marathon, dialog kesehatan yang diadakan komunitas olahraga lain seperti komunitas Surabaya Runners, dan kegiatan sosial seperti donor darah, memberikan bantuan kepada panti asuhan. Komunitas Freeletics Surabaya belum memiliki sistem informasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi kegiatan komunitas, informasi kesehatan, informasi acara-acara olahraga, dan program 12 minggu. Saat ini informasi-informasi kegiatan komunitas hanya terbatas untuk anggota yang disebarkan melalui grup Line Messenger saja. Contohnya adalah pada saat latihan rutin pada hari rabu dan minggu terdapat daftar gerakan-gerakan apa saja yang dilakukan atau biasa disebut menu latihan, menu latihan tersebut bisa disebarkan melalui grup Line Messenger, jika ada anggota yang tidak hadir dan ingin latihan sendiri dapat menggunakan menu tersebut. Selain itu setiap latihan rutin selalu ada dokumentasi berupa foto dan video, juga disebarkan melalui grup Line Messenger. Jika terdapat sistem informasi berbasis web atau mobile application maka informasi tersebut dapat disebarkan secara luas, tidak terbatas pada anggota komunitas. Program 12 minggu adalah program yang dapat diikuti oleh anggota komunitas. Pada program 12 minggu setiap anggota akan diberikan menu latihan selama 12 minggu untuk dikerjakan. Setiap anggota yang mengikuti program 12 minggu diwajibkan untuk memberikan informasi progres setiap minggu, yang terdiri dari durasi waktu dalam melakukan menu latihan, progres berat badan setiap minggu setelah mengerjakan menu latihan dan foto-foto perubahan tubuh setelah melakukan menu latihan. Informasi progres dilaporkan oleh peserta program 12 minggu melalui grup Line Messenger. Dengan menggunakan sistem informasi maka menu latihan dapat diakses melalui perangkat mobile dan progress hasil latihan dapat diunggah dan selanjutnya dilakukan analisa secara berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan yaitu membentuk tubuh ideal dan stamina yang fit. Dengan adanya sistem informasi komunitas Freeletics Surabaya dalam bentuk web atau mobile application dapat memudahkan komunitas untuk membagi informasi-informasi kegiatan rutin, program 12 minggu, kegiatankegiatan olahraga yang dapat diikuti, informasi kesehatan dan kegiatan sosial kepada masyarakat sehingga masyarakat memiliki pilihan lain dalam hal kesehatan dan kegiatan sosial yang menyenangkan untuk dilakukan[2], [3]. METODE Dalam proyek ini, cara paling efektif untuk mengembangkan solusi berkualitas dalam waktu singkat adalah dengan menggabungkan aspek disipliner Rational Unified Process (RUP)[4] dengan pendekatan Dynamic System Development Methodology (DSDM)[5] yang lebih bertahap. Dengan cara ini, dapat menghindari masalah terkait perubahan ruang lingkup dan jadwal yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan proyek tepat waktu, dan dokumentasi lengkap[6]. RABIT (Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi Univrab) Volume 6 No. 1 | Januari 2021 : Hal: 47-54 DOI : https://doi.org/10.36341/rabit.v6i1.1586 Penulis Pertama : Sidharta 49 Kerangka Kerja Penelitian Untuk mempermudah dalam pengerjaan penelitian ini, maka penulis membuatkan kerangka kerja penelitian seperti pada gambar 1 berikut ini. Gambar 1. Kerangka Kerja Penelitian Gambar 1 merupakan kombinasi dari dua metodologi menjadi satu metodologi. Dimana metodologi dibagi menjadi empat tahap. Dalam metodologi DSDM tahapan studi kelayakan dan bisnis digabungkan dengan tahap permulaan dalam RUP, iterasi model Fungsional di DSDM digabungkan dengan tahap Elaborasi dalam RUP, desain dan pembangunan di DSDM digabungkan dengan tahap konstruksi di RUP, dan Fase Implementasi dalam DSDM digabungkan dengan fase transisi dalam RUP. Berikut tahapan yang sudah digabungkan[7]: A. DSDM Feasibility & Business Study Combine RUP Inception Ini adalah tahap pertama dan kriteria evaluasinya adalah: 1. Tentukan definisi ruang lingkup dan perkiraan biaya / jadwal. 2. Memahami kasus utama dalam rumah sakit. 3. Biaya aktual yang dikeluarkan dibandingkan dengan biaya yang direncanakan. Pada tahap ini akan menghasilkan gambaran sistem, pengguna, laporan kelayakan dan prototipe kelayakan. B. DSDM Function Model Iteration Combine RUP Elaboration Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan terhadap tujuan sistem secara rinci dan ruang lingkup, pemilihan arsitektur, dan resolusi risiko utama. Untuk melakukan semua hal tersebut dibutuhkan alat bantu untuk memodelkannya yaitu Use Case Model, Class Diagrams, Activity Diagrams, Sequence Diagram dan Interfaces. C. DSDM Design & Build Iteration Combine RUP Construction Tahap ketiga adalah perangkat lunak, situs, dan pengguna siap dijalankan. Tahap ini akan menghasilkan Strategi Implementasi, Model Implementasi, dan Sistem Teruji. D. DSDM Implementation Combine RUP Transition Fase terakhir ini mencakup transisi dari lingkungan pengembang ke lingkungan operasional. Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menguji sistem. HASIL Feasibility Study Dalam penelitian ini, hanya kelayakan teknis dan kelayakan organisasi yang akan dilakukan. Hasil dari evaluasi kedua faktor kelayakan ini digabungkan menjadi studi kelayakan[8]. Kelayakaan teknologi menyoroti kebutuhan teknologi yang akan digunakan, untuk penerapan sistem informasi komunitas Freeletics Surabaya. Sistem Informasi Komunitas Olahraga Freeletics Surabaya memerlukan infrastruktur yang tepat sesuai dengan kebutuhan saat ini dan dua tahun kedepan. Perangkat keras yang dibutuhkan pada sistem ini adalah smartphone atau gadget atau handphone yang dimiliki oleh anggota komunitas, dan masyarakat umum. Adapun spesifikasi minimum yang dibutuhkan adalah sebagai berikut : RABIT (Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi Univrab) Volume 6 No. 1 | Januari 2021 : Hal: 47-54 DOI : https://doi.org/10.36341/rabit.v6i1.1586 Penulis Pertama : Sidharta 50 Tabel 1. Kebutuhan perangkat keras pengguna Kategori Spesifikasi Minimum CPU Quad-core 1.2 GHz CortexA53 Chipset Qualcomm MSM8916 Snapdragon 410 (28 nm) Operating System Kitkat

Volume 6
Pages 47-54
DOI 10.36341/RABIT.V6I1.1586
Language English
Journal None

Full Text