Archive | 2021

Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Real Estate di Bursa Efek Indonesia

 
 

Abstract


This study aims to examine the effect of investment decisions as measured by the Investment Opportunity Set (IOS), Funding Decisions as measured by the Debt To Equity Ratio (DER) and Dividend Policy as measured by the Divident Payout Ratio (DPR) on Firm Value as measured by Price Earning. Ratio (PER) in Real Estate Companies on the Indonesia Stock Exchange 2015-2017. The samples in this study were 11 companies with purposive sampling method. Data analysis techniques used Classical Assumption Test and Hypothesis Testing using Multiple Linear Regression Analysis using SPSS 25.0. Based on the results of the research, it shows that partially the investment decision proxied by the Investment Opportunity Set (IOS) and the Dividend Policy proxied by the Divident Payout Ratio (DPR) do not have a significant effect on Firm Value (PER), while the funding decision is proxied by Debt To Equity. The ratio (DER) has a significant effect on Firm Value (PER). Keyword: investment decision (ios), financing decision (DER), dividend policy (DPR), company value (PER). Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh keputusan investasi yang diukur dengan Investment Opportunity Set (IOS), Keputusan Pendanaan yang diukur dengan Debt To Equity Rasio (DER) dan Kebijakan Dividen yang diukur dengan Divident Payout Ratio (DPR) terhadap Nilai Perusahaan yang diukur dengan Price Earning Ratio (PER) pada Perusahaan Real Estate di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2017. Sampel dalam penelitian ini sejumlah 11 perusahaan dengan metode Purposive Sampling. Teknik analisis data menggunakan Uji Asumsi Klasik dan Pengujian Hipotesis menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda dengan menggunakan SPSS 25.0. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial Keputusan Investasi yang di proxyconn dengan Investment Opportunity Set (IOS) dan Kebijakan Dividen yang di proxyconn Divident Payout Ratio (DPR) tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan (PER), sedangkan keputusan pendanaan yang di proxykan dengan Debt To Equity Rasio (DER) mempunyai pengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan (PER). Nur Azizah Rasudu dan Susi Sudaryanti 252 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 2, Februari 2021 Kata kunci: keputusan investasi (IOS), keputusan pendanaan (DER), kebijakan dividen (DPR), nilai perusahaan (PER). Pendahuluan Pada umumnya semua perusahaan memiliki tujuan yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek perusahaan adalah memperoleh laba, sedangkan dalam jangka panjang, tujuan perusahaan adalah mengoptimalkan nilai perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan semakin sejahtera pula pemiliknya. Nilai perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya (Wahyudi & Pawestri, 2006). Untuk mengestimasi harga saham pada masa yang akan datang biasanya digunakan pendekatan Price Earning Ratio (nilai perusahaan). Keputusan investasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan. Keputusan investasi menyangkut keputusan tentang mengalokasikan dana, baik dilihat dari sumber dana (yang berasal dari dalam dan dari luar perusahaan) maupun penggunaan dana untuk tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Tujuan dilakukannya keputusan investasi adalah mendapatkan laba yang besar dengan risiko yang dapat dikelola dengan harapan dapat mengoptimalkan nilai perusahaan, yang berarti menaikkan kemakmuran pemegang saham (Sartini & Purbawangsa, 2014). IOS merupakan keputusan investasi dalam bentuk kombinasi aktiva yang dimiliki (assets in place) yang dinilai secara independen dari kesempatan investasi perusahaan di masa yang akan datang dan pilihan pertumbuhan serta opsi investasi di masa yang akan datang, dimana IOS tersebut mempengaruhi nilai suatu perusahaan (value of firm). Artinya semakin tinggi nilai IOS mengindikasikan bahwa apresiasi investor atas kinerja perusahaan dan akan meningkatkan nilai PER (Pagalung, 2003). Penelitian mengenai keputusan investasi dengan PER yang dilakukan oleh (Zahra, 2017) menemukan bahwa keputusan investasi berpengaruh positif signifikan terhadap PER. Sementara (Bernadi, 2007) menemukan bahwa keputusan investasi tidak berpengaruh terhadap PER. Keputusan pendanaan didefinisikan sebagai keputusan yang menyangkut komposisi pendanaan yang dipilih oleh perusahaan (Darminto, 2010). Menyatakan, keputusan pendanaan berkaitan dengan proses pemilihan sumber dana yang dipakai untuk membelanjai investasi yang direncanakan dengan berbagai alternatif sumber dana yang tersedia, sehingga diperoleh suatu kombinasi pembelanjaan yang paling efektif (Akbar, 2017). Alternatif pendanaan yang dilakukan oleh perusahaan dapat berasal dari pendanaan internal dan pendanaan eksternal. Pendanaan internal dapat berupa laba ditahan sedangkan pendanaan eksternal dapat berupa hutang, ekuitas dan hybrid securuties. Kebijakan dividen yaitu menentukan seberapa besar atau proporsi laba yang akan dibagikan sebagai dividen (Anindhita & MAHFUD, 2010). Kebijikan dividen diproksikan memakai Dividend Payout Ratio (DPR). Kebijakan terhadap pembayaran dividen merupakan keputusan yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Kebijakan Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Real Estate di Bursa Efek Indonesia Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 2, Februari 2021 253 ini akan melibatkan dua pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda, yaitu pihak pertama para pemegang saham dan pihak kedua perusahaan itu sendiri. Prospek sektor Real Estate yang bagus dapat ditinjau dari semakin meningkatnya permintaan dan penawaran akan tempat tinggal akibat pertambahan penduduk Indonesia sehingga sangat cocok dijadikan investasi jangka panjang. Berikut adalah gambaran PER, IOS, DER dan DPR yang secara rata-rata dimiliki perusahaan Real Estate. Tabel 1. Perkembangan dan Rata-rata Investment Opportunity Set, Debt To Equity Ratio, Divident Payout Ratio dan Price Earning Ratio pada Perusahaan Real Estate Tahun 2015-2017 Tahun PER Growth IOS Growth DER Growth DPR Growth (Million Rp) (Million Rp) (Million Rp) (Million Rp) 2015 185.39 53.41 10.32 285.27 2016 454.71 1.45 46.4 -0.13 10.59 0.02 284.62 -0.002 2017 226.19 -0.45 35.32 -0.16 9.05 -0.14 288.5 0.01 RataRata 288.76 0.5 45.04 -0.15 9.98 -0.06 286.13 0.004 Sumber: Data Sekunder yang diolah (ICMD & IDX 2017) Berdasarkan data tersebut, IOS (Investment Opportunity Set) pada tahun 2016 mengalami penurunan Growth sebesar – 0,13 % sedangkan pada tahun 2017 Growth IOS mengalami penurunan lagi sebesar -0,16 %, dalam kurun waktu dari tahun ketahun dengan secara rata-rata sebesar -0,15%. DER (Debt To Equity Ratio) pada tahun 2016 mengalami peningkatan Growth sebesar 0,02% dan penurunan growth pada tahun 2017 sebesar -0,14 % dengan secara rata-rata -0,06 %. Sementara DPR (Devident Payout Ratio) pada tahun 2016 mengalami penurunan dengan sebesar -0.002% serta kenaikan Growth pada tahun 2017 sebesar 0,01 % dengan secara rata-rata sebesar 0,004 %. sedangkan PER (Price Earning Ratio) pada tahun 2016 mengalami kenaikan dengan tingkat Growth sebesar 1,45 % dan pada tahun 2017 PER mengalami penurunan dengan tingkat Growth sebesar – 0,45 % dengan secara rata-rata sebesar 0,05 %. Dari penjelasan diatas dapat dilihat bahwa terjadi ketidak sesuaian antara teori dan fenomena data yang diperlihatkan pada objek penelitian. Optimalisasi nilai perusahaan merupakan tujuan utama dari perusahaan (Wahyudi & Pawestri, 2006). Nilai perusahaan sangat penting karena mencerminkan seberapa besar perusahaan tersebut dapat memberikan keuntungan bagi investor. Untuk dapat memaksimalkan nilai perusahaan tersebut maka manajer dihadapkan pada keputusan keuangan yang meliputi keputusan investasi, keputusan pendanaan dan keputusan yang menyangkut pembagian laba. Mengingat akan arti penting investasi sebelum mengambil keputusan baik bagi perusahaan maupun investor, dimana perusahaan berkepentingan untuk menjaga kelangsungan perusahaan. Dari berbagai ratio keuangan yang ada salah satu banyak Nur Azizah Rasudu dan Susi Sudaryanti 254 Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 2, No. 2, Februari 2021 digunakan dalam mengambil keputusan investasi adalah ratio harga saham terhadap laba bersih saham. Bagi perusahaan untuk membandingkan utang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan menggunakan ratio yang menunjukkan perbandingan antara total hutang dan total ekuitas perusahaan yang digunakan sebagai pendanaan usaha. Sedangkan bagi perusahaan untuk membandingkan dividen yang diberikan dan laba bersih menggunakan ratio yang menunjukkan perbandingan antara dividen yang diberikan pemegang saham dan laba bersih persaham sebagai dividen perusahan. Penelitian ini hanya difokuskan pada pengaruh beberapa ratio keuangan yaitu Keputusan Investasi yang diproksikan dengan Investment Opportunity Set (IOS), Keputusan Pendanaan yang diproksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER) dan Kebijakan Dividen yang diproksikan dengan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap Nilai Perusahaan yang diproksikan dengan Price Earning Ratio (PER) pada perusahaan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2017. Menurut (Wahyudi & Pawestri, 2006), nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Nilai perusahaan semata-mata ditentukan oleh keputusan investasi. Memperkenalkan IOS pada studi yang dilakukan dalam hubungannya dengan keputusan investasi. IOS memberikan petunjuk yang lebih luas dengan nilai perusahaan tergantung pada pengeluaran perusahaan di masa yang akan datang, sehingga prospek perusahaan dapat ditaksir dari Investment Opportunity Set (IOS). IOS didefinisikan sebagai kombinasi antara aktiva yang dimiliki (assets in place) dan pilihan investasi di masa yang akan datang dengan net present value. Teori yang mendasari keputusan investasi adalah signalling theory. Menurut Jogiyanto (2013:392), signalling theory menekankan kepada pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan terhadap k

Volume 2
Pages 251-265
DOI 10.36418/JIST.V2I2.81
Language English
Journal None

Full Text