Archive | 2019

Selibat atau Menikah?: Petunjuk-Petunjuk Menentukan Pilihan Berdasarkan Studi Eksposisional 1 Korintus 7

 

Abstract


Pergulatan batin memutuskan untuk menikah atau selibat merupakan pergumulan sebagian jemaat Tuhan, khususnya anak-anak muda.\xa0 Memilih satu dari dua pilihan tersebut kadang menjadi sulit dengan beberapa kompleksitas yang ada, salah satunya karena kurangnya pemahaman akan prinsip-prinsip Alkitab berkaitan dengan isu ini.\xa0 Sebagian orang percaya kurang mengerti petunjuk-petunjuk Alkitabiah yang dapat membantu mereka dalam masa menggumulkan untuk menikah atau selibat.\xa0 Sementara pergumulan ini terus berlanjut, data menyatakan bahwa tingkat kelajangan meningkat kuantitasnya baik secara global dan nasional.\xa0 Baik akan menikah maupun selibat, keputusan untuk menentukan hal tersebut menurut Paulus haruslah berdasarkan pada karunia masing-masing.\xa0 Tulisan ini akan memaparkan petunjuk-petunjuk yang dapat dipelajari dari nasihat Paulus dalam 1 Korintus 7 untuk mengambil keputusan soal status hidup, khususnya selibat. \nThe inner struggle to decide whether to marry or be celibate is a struggle for some Christians, especially young people. Choosing one of these two options can be difficult with some complexity, one of which is due to a lack of understanding of Bible’s principles related to this issue. Some believers do not understand the biblical instructions that can help them in their struggle to be married or celibate. While this struggle continues, data shows that quantity level of singleness is increasing globally in the world and in Indonesia itself. Either to be married or celibate, the decision to determine between these two options, according to Paul, must be based on their gift.\xa0 This paper will explain the instructions that can be learned from Paul s advice in 1 Corinthians 7 to make decisions about the status of life, especially celibacy.

Volume 18
Pages 161-174
DOI 10.36421/veritas.v18i2.341
Language English
Journal None

Full Text