Archive | 2021
PENGGUNAAN LINK SLAB UNTUK PERBAIKAN JEMBATAN KOMPOSIT
Abstract
Sebagian besar jembatan di Indonesia yang menggunakan sistem perletakan sederhana, struktur antara lantai kendaraan atau plat slab lantai jalan yang satu dengan yang lainnya selalu terpisah dengan siar. Siar tersebut biasanya ditutup dengan menggunakan konstruksi yang dinamakan expantion joint biasanya berbahan besi atau baja. Permasalahan yang muncul dengan adanya siar tersebut sering terjadinya ketidaknyamanan bagi pengguna jalan karena terasa adanya ketidak mulusan saat melintasi sebuah jembatan saat berkendaraan. Untuk memperbaiki masalah diatas dapat digunakan link slab karena dapat menutupi celah pada slab jalan jembatan. Dalam penelitian ini dijelaskan bagaimana merencanakan sebuah konstruksi link slab yang didahului dengan pemeriksaan terhadap adanya tumpuan tambahan didasarkan atas bentang jembatan dan gelagar baja yang akan digunakan. Penelitian ini memisalkan menggunakan profil baja WF.400.300.10.16, tebal slab 20 cm, tulangan slab O20-200, berat air hujan 1000 kg/m3 , beban garis 15 ton. Menurut analisa baja tersebut hanya dapat digunakan untuk bentang jembatan 3 s/d 5 meter, lebih dari panjang bentang tersebut memerlukan tumpuan tambahan untuk menumpuh di tengah bentang. Panjang link slab yang dihasilkan antara 60 s/d 75 cm, dengan rasio L/Ldz antara 16 s/d 20%, deformasi rotasi yang dihasilkan 0,00034 s/d 0,00061 radians, dan tegangan yang dihasilkan 430,05 s/d 576,63 kg/cm2 . Deformasi yang dihasilkan telah memenuhi ambang batas yang disyaratkan yaitu sebesar 0,00375 radians. Semakin kecil rasio L/Ldz semakin besar tegangan yang dihasilkan, dan sebaliknya semakin besar L/Ldz semakin kecil tegangan yang dihasilkan.