Archive | 2019

DEIKSIS DALAM WACANA NARASI BUKU SISWA BAHASA INDONESIA SMP KELAS VII REVISI 2017

 
 
 

Abstract


Penelitian ini berjudul “Deiksis dalam Wacana Narasi Buku Siswa Bahasa Indonesia SMP kelas VII Revisi 2017”. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa sebuah karya fiksi khsusnya wacana narasi dalam buku siswa Bahasa Indonesia SMP kelas VII revisi 2017 tidak terlepas dari tanda-tanda deiksis, serta dalam dialog-dialog antar tokoh didalam narasi terdapat banyak kata yang mengandung unsur deiksis. Dalam hal ini, deiksis yang jelas akan mengantar pembaca untuk memahami ide yang disampaikan oleh pengarang, sebaliknya deiksis yang kabur memungkinkan akan memberikan penafsiran yang kurang tepat. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah bentuk-bentuk deiksis apa saja yang terdapat dalam wacana narasi buku siswa Bahasa Indonesia SMP kelas VII revisi 2017? Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk deiksis dalam wacana narasi buku siswa Bahasa Indonesia SMP kelas VII revisi 2017. Metode yang digunakan untuk menganalisis deiksis dalam wacana narasi buku siswa Bahasa Indonesia SMP kelas VII revisi 2017 adalah metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode baca dan teknik catat. Analisis data dilakukan dengan mengidentifikasi, mengklasifikasi, menganalisis, dan menyimpulkan hasil analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk deiksis persona yang terdapat dalam wacana narasi terdiri dari deiksis persona pertama saya dan kita serta deiksis persona ketiga ia, -nya, dan mereka. Deiksis penunjuk yang terdapat dalam wacana narasi ini yaitu itu dan ini. Dalam wacana narasi ini tidak terdapat deiksis tempat, deiksis waktu, deiksis wacana, dan deisksi sosial. Simpulan dalam penelitian ini yaitu pada wacana narasi dalam buku siswa Bahasa Indonesia SMP kelas VII revisi 2017 hanya terdapat bentuk deiksis persona serta deiksis penunjuk, dan tidak terdapat deiksis tempat, deiksis waktu, deiksis wacana, dan serta deiksis sosial. Saran dalam penelitian ini yaitu peneliti selanjutnya dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk deiksis yang ada pada jenis wacana lain.

Volume 4
Pages 184
DOI 10.36709/jb.v4i1.10731
Language English
Journal None

Full Text