Archive | 2019

Desain Pendidikan Akhlak di Sekolah Menengah Pertama 2 Jember

 

Abstract


Munculnya counter productive dalam dunia pendidikan telah menyebabkan munculnya gejala-gejala di kalangan anak muda, bahkan orang tua, yang menunjukkan bahwa mereka mengabaikan nilai dan moral dalam tata krama pergaulan yang sangat diperlukan dalam suatu masyarakat yang beradab. Keprihatinan terhadap dekadensi moral ibarat sebilah pisau bermata dua. Jika mencari akar masalah pada orang lain pada hakikatnya akar masalah itu juga bermula dari diri sendiri sehingga menyalahkan orang lain berarti pula menyalahkan diri sendiri. Untuk itu perlu dicarikan solusi dan aksi pendidikan akhlak yang tepat. Penelitian mengenai “Model Pendidikan Akhlak Aplikatif-Integratif di SMPN 2 Jember” dilakukan berpijak dari keprihatinan tersebut. Hasil penelitian ini menujukan bahwa desain pendidikan akhlak aplikatif integratif di SMP Negeri 2 Jember dengan menerapkan empat model, pertama terintegrasi dengan kegiatan belajar mengajar (KBM). Kedua buadaya sekolah yang meliputi kegiatan rutin yang merupakan kegiatan sudah terprogam, kegiatan spontan, keteladanan dari tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, pengkondisian fisik maupun non-fisik. Ketiga kegiatan ekstra kurikuler yang merupakan kegiatan tambahan di SMPN 2 Jember. Keempat Kegiatan berbasis komonitas yang melibatkan orang tua dan masyarakat dalam pelaksanaan pendidikan akhlak aplikatif integratif. \nKata Kuci; Pendidikan, Akhlak, Sekolah

Volume 5
Pages 1-16
DOI 10.36835/attalim.v5i1.61
Language English
Journal None

Full Text