Archive | 2019

MENGKRITISI DINAMIKA KOLONISASI DAN TRANSMIGRASI DI TOMONI/MANGKUTANA, LUWU TIMUR (1937-1985)

 

Abstract


Kajian ini mengungkapkan dan menjelaskan tentang penting tidaknya pelaksanaan kebijakan migrasi, khususnya masalah kolonisasi pada masa Hindia Belanda dan masalah transmigrasi pada pascakemerdekaan Indonesia dengan melihat kasus penempatannya di Tomoni, Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Metode yang digunakan adalah metode sejarah yang menjelaskan persoalan berdasarkan perspektif sejarah. Hasil kajian menunjukkan bahwa pelaksanaan kebijakan kolonisasi dan transmigrasi memiliki perbedaan dan persamaan dari segi tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, yaitu antara pengerahan tenaga kerja dan pemerataan penduduk. Kebijakan itu dalam pelaksanaannya ada yang menganggap gagal karena tujuan kurang tercapai dengan beban anggaran yang besar, tetapi juga ada yang menilai berhasil. Namun, penempatan kolonis dan transmigran di Mangkutana/Tomoni terbilang berhasil setelah ada stimulusisasi dengan adanya migrasi swakarsa lokal dan nasional. Secara kultural di Sulawesi Selatan, juga berfungsi sebagai salah satu faktor yang menstimulus keberhasilan itu karena migrasi menjadi budaya dan perilaku yang kerap dilakukan oleh orang-orang Sulawesi Selatan di nusantara sejak abad XVII dan berlangsung hingga masa kemerdekaan.

Volume 5
Pages 291-308
DOI 10.36869/pjhpish.v5i2.35
Language English
Journal None

Full Text