Archive | 2021

IDENTIFIKASI ZONA KAYA KOBALT PADA CEBAKAN NIKEL LATERIT DI INDONESIA

 
 

Abstract


Kebutuhan kobalt dunia meningkat secara signifikan dan diproyeksikan akan mencapai 430 ribu ton pada tahun 2030 seiring dengan peningkatan permintaan dari industri mobil listrik dan penerbangan.\xa0 Saat ini, lebih dari 60% kebutuhan kobalt dunia berasal dari tambang-tambang tembaga-kobalt di Afrika Tengah. Indonesia yang menyimpan sumberdaya kobalt dalam cebakan nikel-kobalt laterit berpotensi menjadi salah satu pemasok signifikan kebutuhan dunia di masa depan jika tersedia fasilitas pengolahan bijih kobalt di dalam negeri. Cebakan nikel-kobalt laterit di Indonesia merupakan produk pelapukan batuan ultrabasa dari kompleks ofiolit yang tersebar di Indonesia bagian timur. Pelapukan kimia batuan ultrabasa menghasilkan perlapisan profil laterit yang terdiri dari batuan dasar, saprolit, dan limonit. Ketebalan lapisan saprolit dan limonit dipengaruhi oleh laju pengangkatan tektonik dan ketinggian muka air tanah, dimana laju pengangkatan tektonik rendah dan muka air tanah yang relatif tinggi seiring waktu pelapukan yang panjang akan menghasilkan lapisan saprolit yang relatif tebal. Berdasarkan evaluasi pada cebakan nikel-kobalt laterit yang berada di Pulau Sulawesi, Halmahera, dan Papua Barat, konsentrasi tertinggi kobalt berada pada bagian bawah lapisan limonit dengan kadar rata-rata bervariasi antara 0,1-0,3% Co. Keberadaan kobalt pada zona ini berasosiasi dengan mineral-mineral Mn-oksida dengan jumlah sumberdaya keseluruhan di Indonesia mencapai 2,9 miliar ton bijih. Hingga saat ini di Indonesia belum tersedia fasilitas pengolahan yang dapat memproduksi kobalt dan dikarenakan sebagian besar tambang nikel di Indonesia hanya mengekstraksi bijih nikel dari lapisan saprolit, sebagian zona kaya kobalt dikategorikan sebagai batuan penutup. Oleh karena itu diperlukan upaya konservasi untuk menyelamatkan bijih kobalt demi keberlangsungan industri pertambangan dan turunannya di masa depan.

Volume 2
Pages 75-84
DOI 10.36986/IMPJ.V2I2.38
Language English
Journal None

Full Text