Archive | 2019

Uji Antibakteri Fraksi Aktif Ekstrak Aseton Kulit Batang Shorea accuminatissima terhadap Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa Multiresisten Antibiotik

 
 
 

Abstract


Penyakit infeksi merupakan masalah serius di Indonesia, termasuk di \ndalamnya resistensi mikroba terhadap obat-obatan yang ada. Tanaman obat \npotensial dikembangkan lebih lanjut pada penyakit infeksi namun masih banyak \nyang belum dibuktikan secara ilmiah. Salah satu tumbuhan hutan tropis Indonesia \nadalah Shorea accuminatissima yang termasuk dalam famili Dipterocarpaceae \nyang dilaporkan mempunyai kandungan senyawa fenolik yang memperlihatkan \naktivitas biologi seperti antibakteri, antioksidan dan antifungi. Penelitian ini \nbertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak aseton kulit batang \nShorea accuminatissima, menentukan fraksi aktif ekstrak aseton yang mempunyai \naktivitas antibakteri tertinggi dengan bioautografi dan menguji aktivitas \nantibakteri fraksi aktif ekstrak aseton terhadap S. aureus dan P. aeruginosa \nmultiresisten antibiotik. \nEkstrak aseton diperoleh dengan metode maserasi, kemudian diuji aktivitas \nantibakterinya. Setelah ditentukan aktivitasnya, ekstrak aseton difraksinasi \nmenggunakan kromatografi cair vakum (KCV). Fraksi yang diperoleh kemudian \nditetapkan dan dikelompokkan menggunakan KLT. Setiap fraksi diuji \nbioautografi untuk melihat aktivitas antibakterinya menggunakan metode filter \npaper disk dengan bakteri uji S. aureus dan P. aeruginosa. Data diperoleh dengan \nmelakukan pengamatan ada tidaknya zona hambatan. Fraksi dengan zona hambat \nterbesar merupakan fraksi aktif antibakteri terhadap S. aureus dan P. aeruginosa. \nKemudian dilakukan uji aktivitas antibakteri terhadap S. aureus dan P. aeruginosa \nmultiresisten antibiotik. Kadar terkecil yang dapat menghambat pertumbuhan \nbakteri disebut sebagai kadar bunuh minimum ( KBM ). \nHasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak aseton kulit batang Shorea \naccuminatissima mempunyai nilai KBM 0,25% b/v terhadap S. aureus \nmultiresisten antibiotik dan nilai KBM 1% b/v terhadap P. aeruginosa \nmultiresisten antibiotik. Fraksi aktif adalah fraksi C dengan zona hambat terbesar \nyaitu 18 mm untuk S. aureus dan 16 mm untuk P. aeruginosa. Fraksi aktif ekstrak \naseton mempunyai nilai KBM 0,125% b/v terhadap S. aureus multiresisten \nantibiotik dan nilai KBM 0,25% b/v terhadap P. aeruginosa multiresisten \nantibiotik. \nKata kunci: Shorea accuminatissima, bioautografi fraksi aktif, S. aureus dan P. aeruginosa multiresisten antibiotik, KBM.

Volume 2
Pages 1
DOI 10.37013/JF.V2I1.14
Language English
Journal None

Full Text