Archive | 2019

Catatan Sejarah dalam Babad Sepehi

 

Abstract


Babad Sepehi (disingkat BS) merupakan historiografi tradisional Jawa—biasa disebut babad--yang didalamnya banyak mengandung peristiwa di masa pemerintah kolonial Inggris berkuasa di Jawa, 1811-1816. BS menceritakan keterlibatan pasukan Sepoy—orang Jawa atau teks-teks Jawa sering kali menuliskan kata Sepoy dengan Sepehi, Sepei, Spehi, Sepahi, atau Sipahi—dalam penyerbuan Keraton Yogya, 18 Juni-20 Juni 1812. Orang Jawa mengenang peristiwa penyerbuan ini sebagai peristiwa “Geger Sepehi”. Naskah-naskah BS kemungkinan disalin dalam kurun waktu antara tahun 1813 sampai dengan awal tahun 1900an. Teks ini dibingkai oleh ragam karya sastra Jawa macapat. Tulisan ini menjelaskan aspek kesejarahan BS yang terdapat dalam naskah PW 141/NR 36, koleksi Perpustakaan Universitas Indonesia dengan menggunakan metode sejarah. Aspek kesejarahan dalam peristiwa BS memperlihatkan bahwa teks ini banyak mengadung data sejarah atau lebih bersifat sejarah. BS dalam naskah PW 141/NR 36 merupakan model autobiografi penulisan babad, di mana pengarangnya Pangeran Mangkudiningrat—anak dari Sultan Hamengkubuwana II—terlibat langsung dengan peristiwa “Geger Sepehi”.

Volume 9
Pages 95-112
DOI 10.37014/jumantara.v9i2.245
Language English
Journal None

Full Text