Archive | 2019

EDUKASI GIZI BAGI PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS KAHURIPAN KOTA TASIKMALAYA

 
 

Abstract


Prevalensi DMT-2 di Indonesia diketahui mengalami peningkatan dari 1,1% pada tahun 2007 menjadi 2,1% pada tahun 2013. Salah satu pilar penatalaksanaan penyakit diabetes mellitus yaitu dengan penerapan terapi gizi medis, terdiri dari pemberian pengaturan makanan, konseling terhadap pasien, dan modifikasi perilaku. Puskesmas Kahuripan merupakan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang mengelola Prolanis (program pengelolaan penyakit kronis) bagi pasien Diabetes Mellitus (DMT-2) dan Hipertensi. Terdapat 30 orang pasien DMT-2 yang mengikuti edukasi pada hari kamis minggu ke-3. Jumlah, jenis, dan jadwal (3J) asupan karbohidrat merupakan determinan utama penyebab kenaikan kadar glukosa darah post prandial , pemahaman dan pelaksanaan 3J pada pasien DMT-2 masih belum memadai. Edukasi penukar dilakukan menggunakan media food model dan buku foto makanan sehingga gambaran porsi makanan yang lebih tepat. Pasien dan keluarga diberikan pengetahuan mengenai perhitungan jumlah karbohidrat ( carbohydrate counting basic ) agar mampu memilih bahan makanan sesuai jumlah dan porsi. Aktivitas fisik dipilih beberapa kegiatan yang dapat dilakukan di rumah, sesuai dengan karakteristik umur pasien yang sebagian besar telah lansia. Pemberian konseling, edukasi carbohydrate counting, serta aktivitas fisik dapat meningkatkan pengetahuan pasien, meskipun demikian belum semua pasien mau dan mampu menerapkan hasil edukasi. Terdapat dua responden yang memiliki kadar glukosa darah pre dan post konseling mengalami penurunan, karena sudah mulai menerapkan perubahan 3J dan aktivitas fisik.

Volume 1
Pages 81-85
DOI 10.37160/EMASS.V1I1.193
Language English
Journal None

Full Text