Archive | 2019

PENGARUH KONSUMSI AIR HANGAT TERHADAP FREKUENSI NAFAS PADA PASIEN ASMA DI PUSKESMAS SUKAMERINDU KOTA BENGKULU TAHUN 2019

 
 
 

Abstract


Asma terjadi akibat gangguan pada sistem pernapasan yang menyebabkan penderita mengalami mengi (wheezing), sesak napas, batuk, dan sesak di dada tertama ketika malam hari atau dini hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsumsi air hangat terhadap Frekuensi Nafas Pada pasien asma Di Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu Tahun 2019. Metode yang digunakan adalah Quasi Eksperimen, two group test design with control group, sampel diambil sebanyak 24 orang dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian dengan analisis Uji Univariat Karakteristik penderita asma di Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu yaitu 19 orang (67,9%) berjenis kelamin laki-laki,\xa0 22 orang (78,6%) berusia ≥19 tahun dan lama menderita asma 18 orang (64,3%) <5 tahun. Rata-rata frekuensi pernafasan pada kelompok kontrol sebelum (26,42) dan setelah (26,50), Rata-rata frekuensi pernafasan pada kelompok kasus sebelum (26,92) dan setelah (26,28).\xa0 Hasil bivariat yaitu tidak ada pengaruh frekuensi nafas pada pasien asma sebelum dan setelah pada kelompok kontrol (tidak konsumsi air hangat),\xa0 ada pengaruh frekuensi nafas pada pasien asma sebelum dan setelah pada kelompok intervensi (konsumsi air hangat). Ada pengaruh frekuensi nafas pada pasien asma kelompok post kasus dan kelompok post kontrol di Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu Tahun 2019 Peneliti menyarankan pihak Puskesmas diharapkan dapat memberikan penyuluhan tentang manfaat konsumsi air hangat sebagai terapi alternative pada pengobatan asma.

Volume 7
Pages 77-86
DOI 10.37676/JNPH.V7I2.901
Language English
Journal None

Full Text