Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement | 2021

Penguatan Sense of Community pada Remaja Rusunawa Rawa Bebek Jakarta

 
 
 
 

Abstract


In most cases, simple\xa0rented\xa0flats (Rusunawa) in Jabodetabek have residents with low economic levels and quality of life. One of the factors that may improve the quality of life is the\xa0social support among residents determined by the sense of community. In Rusunawa Rawa Bebek,\xa0for instance,\xa0the residents comes from various areas in Indonesia, so that the sense of community among them is weak. Therefore, the purpose of this social intervention program is to strengthen the sense of community among adolescents in Rusunawa Rawa Bebek. The program consist of assessment and training carried out for a full day, including presentations and games that lead to the character building of community members to have a good emotion and a sense of community. The training was conducted to 17 teenagers from Karang Taruna Rusunawa Rawa Bebek. The change of sense of community is measured by pre-test and post-test before and after training, using the BSCS (Brief Sense of Community Scale), by examining changes in the average score. The results of the statistical analysis showed an increase in the level of sense of community of the participants after training, though not quite significant. \nRusunawa di Jabodetabek umumnya dihuni oleh\xa0penduduk dengan tingkat ekonomi dan kualitas hidup yang rendah. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan kualitas hidup adalah dukungan sosial antar warga yang ditentukan oleh rasa kebersamaan. Di Rusunawa Rawa Bebek, misalnya, penduduknya berasal dari berbagai daerah di Indonesia, sehingga rasa kebersamaan di antara mereka masih lemah. Oleh karena itu, tujuan dari program intervensi sosial ini adalah untuk memperkuat rasa kebersamaan di kalangan remaja di Rusunawa Rawa Bebek. Program terdiri dari penilaian dan pelatihan yang dilakukan selama satu hari penuh, termasuk presentasi dan permainan yang mengarah pada pembentukan karakter anggota komunitas untuk memiliki emosi dan rasa komunitas yang baik. Pelatihan dilakukan kepada 17 remaja dari Karang Taruna Rusunawa\xa0Rawa Bebek. Perubahan sense of community\xa0diukur dengan pre-test dan post-test sebelum dan sesudah pelatihan, menggunakan\xa0BSCS (Brief Sense of Community Scale), dengan memeriksa perubahan skor rata-rata. Hasil analisis statistik menunjukkan adanya peningkatan tingkat sense of community\xa0peserta setelah pelatihan, meskipun tidak cukup signifikan.

Volume None
Pages None
DOI 10.37680/amalee.v2i2.800
Language English
Journal Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement

Full Text