Jurnal Hidropilar | 2021

Pemanfaatan Citra Planet Scope Untuk Estimasi Batimetri (Studi Kasus di Perairan Laut Dangkal Pulau Karimun Jawa Jepara Jawa Tengah)

 
 
 
 
 
 

Abstract


Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar didunia yang luas wilayahnya mencapai 6.400.000 km2 dengan panjang garis pantai 108.000 km, Berdasarkan hal tersebut diatas peta laut Indonesia yang harus dituntut selalu diperbaharui.Tetapi pada kenyataan yang terjadi tidak berjalan secara optimal, mengingat luas wilayah laut indoneisa lebih luas 2/3 dari luas wilayah Indonesia. Seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, peran teknologi penginderaan jauh saat ini adalah solusi yang diharapkan dapat menyajian data dan informasi yang di butuhkan untuk pelaksanaan kegiatan survei dengan jangka waktu yang relative pendek dan biaya murah serta hasil yang optimal guna memperbaharui peta laut tersebut, Maka metode ravid survei merupakan suatu parameter yang dapat dilaksanakan dengan menggunakan metode Satellite Derived Bathymetry (SDB). Penelitian ini dilakukan dengan pemodelan batimetri secara empirik pada citra satelit Planet menggunakan algoritma Rasio Band diperairan Laut Dangkal Pulau Karimunjawa Jepara Jawa Tengah. Hasil analisa akurasi yang didapat berupa nilai Hasil koefisien determinasi nilai R²=0,9052 atau sebesar 90,52%, Hasil matriks konfusi akurasi dengan nilai akurasi sebesar 71% dengan jumlah data 210 data dan Hasil dari perhitungan TVU Pada rentang kedalaman 0-2 dengan ketelitian 0,56 meter dari 52 data yang digunakan menghasilkan 96% data masuk kedalam kriteria standar S-44 IHO, kedalaman 2,1-5 dengan ketelitian 1,61 meter dari 55 data yang digunakan menghasilkan 46% data masuk kedalam kriteria standar S-44 IHO, kedalaman 5,1-10 dengan ketelitian 3,09 meter dari 32 data yang digunakan menghasilkan 9% data masuk kedalam kriteria standar S-44 IHO, kedalaman 10,1-20 dengan ketelitian 5,43 meter dari 31 data yang digunakan menghasilkan 3% data masuk kedalam kriteria standar S-44 IHO, kedalaman \n>20 dengan ketelitian 4,96 meter dari 40 data yang digunakan menghasilkan 25% data masuk kedalam kriteria standar S-44 IHO. Serta kedalaman maksimal hasil ekstraksi citra planet mencapai kedalaman >20 meter atau pada kedalaman 30,54 meter.

Volume None
Pages None
DOI 10.37875/hidropilar.v7i1.201
Language English
Journal Jurnal Hidropilar

Full Text