Archive | 2021

Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru PAUD dalam Pembuatan Video Pembelajaran Sains Berbasis Smartphone

 
 
 

Abstract


As a result of the Covid-19 pandemic, all teaching and learning activities from kindergarten to tertiary level must be carried out through online learning. However, online learning is also a problem for teachers because they are required to innovate in teaching so that students can continue to learn as they do in school. In this case, partners in this activity, namely TK Aisyiyah 7 Kalidawir and KB Aisyiyah 8 Putat experienced the same problems in making creative, innovative and interesting science learning videos based on smartphones. Therefore, a workshop was held which aims to improve teacher competence in making early childhood science learning videos. The methods used in delivering knowledge and skills innovation are direct instruction, question and answer, and project based instruction. In addition, mentoring and evaluation was also carried out by providing questionnaires to workshop participants. This community dedication was carried out for approximately 1 month The result of this activity is that the skills of teachers in making science learning videos for early childhood based on smartphones with the Kinemaster application have increased. In addition, 94% of the teachers strongly agreed that the training materials were in accordance with their work needs and the methods used were interactive. Keyword : Tutorial video; Early Childhood Science; Online Learning; Smartphone. Noly Shofiyah 1, Choirun Nisak Aulina 2, Nur Efendi 3 24 | MURHUM : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, DOI : 10.37985/murhum.v2i1.29 PENDAHULUAN Pandemi Covid-19 yang saat ini sedang melanda dunia termasuk Indonesia membawa dampak perubahan yang besar pada beberapa sektor mulai dari kesehatan, ekonomi, dan tentunya pendidikan [1]. Khususnya pada bidang pendidikan, dibuat suatu kebijakan yaitu seluruh kegiatan belajar mengajar dari tingkat TK sampai Perguruan tinggi harus dilaksanakan melalui pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran jarak jauh dinilai sebagai alternative solusi dalam memutus rantai penularan Covid-19. Pendidikan jarak jauh adalah jenis pendidikan di mana siswa tidak selalu hadir secara fisik di sekolah [2]. Pendidikan jarak jauh sangat bergantung dengan penggunaan internet, sehingga disebut juga sebagai pembelajaran daring. Pembelajaran jarak jauh mempunyai beberapa manfaat diantaranya adalah siswa dapat belajar dimana saja dan kapan saja [3]; menghemat waktu karena siswa tidak perlu melakukan perjalanan dari rumah ke sekolah [4]; dan mempermudah guru membuat materi dimana saja dan kapan saja [5]. Namun dalam implementasinya, pembelajaran daring yang saat ini dilaksanakan menjadi masalah bagi sebagian besar guru karena mereka harus memikirkan strategi bagaimana caranya supaya anak-anak bisa keluar dari zona kebosanan mereka [6]. Teknologi sangat berperan penting dalam pembelajaran daring dimana teknologi akan digunakan sebagai media interaksi serta transfer informasi terkait pembelajaran [7]. Akan tetapi, masih banyak guru yang belum siap dan mahir memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran daring. Pembelajaran dengan mengimplementasikan teknologi membuat guru sulit untuk mengoperasikannya. Mitra dalam kegiatan ini adalah guru-guru KB TK Aisyiyah Kalidawir, Tanggulangin, Sidoarjo yang berjumlah 4 orang dan TK Aisyiyah 6 Durungbedug dengan jumlah 4 guru. 50 % dari guru tersebut berpendidikan S1 PG-PAUD, namun sebagian lagi berasal dari lulusan non PG-PAUD. Namun terkait denga lamanya pengalaman mengajar, guru-guru tersebut telah memiliki potensi untuk melaksanakan tugasnya secara profesional. Permasalahan yang terjadi pada saat ini adalah mereka dituntuk untuk melakukan pembelajaran daring yang inovatif dan kreatif yang mampu memotivasi siswanya untuk tetap belajar selama pandemic Covid-19. Berdasarkan hasil pemberian angket melalui google form tentang kesiapan Guruguru di KB TK Aisyiyah Kalidawir dan TK Aisyiyah 6 Durungbedug dalam menghadapi pembelajaran Daring diperoleh informasi bahwa 60 % guru menyatakan siap dalam menghadapi pembelajaran daring. Beberapa hal yang sudah disiapkan oleh guru diantaranya adalah memasang wifi di sekolah, menyediakan paket internet, membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) untuk pembelajaran jarak jauh, bahan ajar dan media pembelajaran yang akan dibagikan kepada anak-anak dan orang tua, mengkomunikasikan kepada orang tua tentang metode yang akan diterapkan dalam pembelajaran daring. Dalam implementasi pembelajaran daring, guru-guru di sekolah mitra menggunakan aplikasi WhatsApp Group (WAG). Aplikasi WAG dipilih karena anakanak dan orang tua sudah terbiasa menggunakan aplikasi tersebut sehingga lebih mudah untuk mengoperasikannya. WAG digunakan oleh guru-guru untuk membagikan materi dan tugas kepada orang tua dan anak-anak. Materi yang diberikan dapat berupa Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru PAUD dalam Pembuatan Video Pembelajaran Sains Berbasis Smartphone MURHUM : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, DOI : 10.37985/murhum.v2i1.29 | 25 media video pembelajaran yang mengandung beberapa aspek perkembangan anak khusunya perkembangan kognitif, mulai dari konsep bilangan, lambang bilangan, ukuran, huruf, bentuk, pola, warna dan sains. Pada saat pembelajaran, anak-anak harus didampingi oleh orang tua atau seseorang yang dipilih untuk mendampingi anak tersebut. Adapun untuk menilai seluruh kegiatan atau hasil kerja anak-anak dilakukan dengan metode dokumentasi dan portofolio. Setiap hari hasil dokumentasi tersebut harus dilaporkan pada guru kelas. Pembelajaran sains tidak tercantum di dalam kurikulum PAUD. Namun bukan berarti sains tidak diajarkan pada anak usia dini. Sains di PAUD diintegrasikan dengan bidang lainnya dalam sebuah tema. Tujuan pembelajaran sains di PAUD adalah untuk membantu anak-anak secara aktif memahami pengetahuan tentang apa yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggalnya. Tahapan pelaksanaan penggunaan metode eksperimen pada pembelajaran sains bagi anak usia dini melalui dukungan media pembelajaran serta alat dan bahan pembelajaran maka anak akan lebih mudah untuk mengikuti proses pembelajaran[8]. Selama pembelajaran daring, sains dapat diajarkan dengan beberapa cara salah satunya adalah melalui metode pembelajaran eksperimen berbasis belajar di rumah [9]. Sebelum anak-anak diminta untuk melakukan kegiatan eksperimen mandiri di rumah, maka guru dapat membuat video tutorial tentang eksperimen tersebut. Sukardi & Rozi menjelaskan bahwa pembelajaran daring di PAUD dapat dilakukan dengan memberikan video pembelajaran kepada anak-anak yang mana video tersebut dapat dibuat sendiri oleh guru maupun didownload dari youtube [10]. Media social youtube menyediakan banyak pilihan video-video pembelajaran anak usia dini yang menarik. Namun, kelemahan video pembelajaran yang diakses dari youtube adalah tidak adanya kehadiran guru kelas dalam video tersebut. Berbeda dengan video pembelajaran yang dibuat sendiri oleh guru kelas, dimana guru dapat mendesain video sesuai dengan tema-tema yang sudah ditentukan dalam kurikulum sekolah. Selain itu, kehadiran guru kelas dalam video tutorial diyakini dapat menjadi pemicu semangat anak-anak untuk tetap belajar [11]. Syafi’i, et al, menambahkan bahwa video pembelajaran yang dikemas dengan guru nampak hadir dalam video pembelajaran menajadikan anak-anak tertarik untuk mempelajarinya [12]. Namun dari hasil wawancara kepada Guru-guru di sekolah mitra yang dilaksanakan pada bulan Desember 2020, menjelaskan bahwa dalam pembuatan video pembelajaran, guru-guru hanya merekam kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan camera Hp nya. Mereka tidak memperhatikan aspek kreatif dan inovatif dalam pembuatan video pembelajaran tersebut. Sedangkan dalam pembelajaran sains, guru-guru lebih memilih mengunduh video pembelajaran dari youtube. Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, seharusnya guru-guru di sekolah mitra mampu membuat media pembelajaran representatif. Oleh karena itu, kegiatan workshop ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan pedagogic guru dalam membuat video pembelajaran sains yang inovatif berbasis smartphone dengan menggunakan aplikasi kinemaster. Aplikasi kinemaster dipilih karena Noly Shofiyah 1, Choirun Nisak Aulina 2, Nur Efendi 3 26 | MURHUM : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, DOI : 10.37985/murhum.v2i1.29 mempunyai rating tinggi sebesar 4, 5 dalam Google Play Store dan mampu menerima video dengan format apapun [13]. METODE Secara keseluruhan, rencana pelaksanaan program peningkatan keterampilan guru PAUD pada kedua mitra dalam pembuatan video pembelajaran Sains AUD berbasis smartphone digambarkan melalui bagan pada gambar 1. Gambar 1. Rencana Pelaksanaan Program Transfer IPTEKS yang digunakan dalam kegiatan ini didasarkan pada prinsip bahwa setiap inovasi yang diterima oleh kedua mitra sebaiknya melalui proses melihat dan mendengar; mengetahui; mencoba; mengevaluasi; menerima; dan mengimplementasikan. Sehingga inovasi pengetahuan dan keterampilan yang disampaikan, diharapkan dapat diadopsi oleh mitra secara berkesinambungan. Selain Pelaku Program 1. Dosen 2. Mahasiswa Program Pembuatan Video Pembelajaran berbasis Smartphone Target Program Peningkatan penerapan IPTEK pada mitra yaitu pembuatan video pembelajaran sains berbasis smartphone untuk pembelajaran daring di PAUD Tujuan 1. Meningkatkan pemahaman guru tentang metode pembelajaran sains AUD secara daring. 2. Meningkatkan keterampilan guru dalam pembuatan video pembelajaran sains AUD berbasis smartphone Bentuk Program 1. Pelatihan bagi guru-guru tentang pembelajaran sains di TK. 2. Pelatihan bagi guru tentang pembuatan media pembelajaran sains yang berupa pop up book Tahapan 1. Observasi awal mengenai kesiapan dan kesulitan guru di TK tentang pembelajaran daring 2. Pelaksanaan pelatihan tentang pembelajaran sains AUD secara daring 3. Pelaksanaan pelatihan dan pendampingan pembuatan video pembelajaran sains AUD berbasis smartphone 4. Evaluasi pelaksanaan pelatihan. Output 1. Peningkatan pemahaman Guru KB dan TK tentang pembelajaran sains AUD

Volume None
Pages 23-33
DOI 10.37985/MURHUM.V2I1.29
Language English
Journal None

Full Text