Archive | 2019

STUDI FORMULASI, SIFAT FISIKO KIMIA, STABILITAS DAN TINGKAT KESUKAAN KONSUMEN TERHADAP MINYAK AROMATERAPI SEREH WANGI

 
 

Abstract


. Sereh sejak dahulu telah digunakan sebagai bahan obat luar. Minyak atsiri sereh wangi, dikenal dengan nama citronella, secara\xa0 komersil diperoleh dari distilasi uap daun tanaman sereh wangi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari formulasi, sifat fisiko kimia, stabilitas dan tingkat kesukaan konsumen terhadap dua formula produk minyak aromaterapi sereh wangi. Produk minyak aromaterapi sereh wangi dibuat dalam 2 formula yaitu formula J2 dan J3 yang terdiri minyak kelapa, minyak gandapura, kristal mentol, minyak piperin, minyak lemon dan minyak sereh wangi dengan perbandingan 1:5:6:2:2:4 dan 1:5:6:2:0:6. Metode pembuatan minyak aromaterapi diawali dengan pemanasan campuran kristal mentol, minyak kelapa dan minyak gandapura pada suhu 60-70 0 C. Setelah campuran mencapai suhu kamar ditambahkan minyak atsiri lainnya. Parameter fisiko kimia\xa0 produk yang diuji antara lain viskositas, densitas dan pH. Evaluasi formulasi minyak\xa0 aromaterapi dilaksanakan melalui uji iritasi terhadap 10 panelis, uji angka lempeng total serta uji stabilitas selama 30 hari pada suhu kamar, 30±2 0 C dan 40±2 0 C dan\xa0 dilaksanakan dengan 3 kali ulangan. Uji tingkat kesukaan konsumen dilaksanakan oleh 26 orang panelis tidak terlatih dengan atribut sensori meliputi warna, wangi alami, kesegaran, kehangatan, tekstur dan kesukaan keseluruhan terhadap produk. Hasil penelitian menunjukkan formula J2 dan formula J3 memiliki pH\xa0 masing-masing 5,25 dan 5,47 yang aman bagi kulit. Uji iritasi menunjukkan kedua formula J2 dan J3 tidak menimbulkan iritasi pada kulit. Hasil uji stabilitas menunjukkan kedua formula stabil pada ketiga variasi suhu dimana tidak ada perubahan\xa0 pH, warna maupun wangi alami selama penyimpanan 30 hari.\xa0 Formula J2 dan J3 memenuhi kriteria Peraturan Kepala BPOM Nomor 12 tahun 2014 tentang Persyaratan Obat Tradisional, dimana kandungan angka lempeng total formula J2 dan J3 masing-masing 1,1 x 10 4 koloni/ml dan 0 koloni/ml. Analisa Anova menunjukkan terdapat beda nyata antara formula J2 dan J3. Evaluasi sensori memperlihatkan panelis lebih menyukai formula dengan penambahan minyak lemon,\xa0 J2 dibandingkan dengan formula tanpa penambahan minyak lemon, J3. Nilai rata-rata kesukaan panelis secara keseluruhan terhadap formula J2 dan J3 masing-masing 4,23 dan 2,69.

Volume 11
Pages 27-33
DOI 10.46559/TEGI.V11I2.5784
Language English
Journal None

Full Text