Archive | 2021

Konsep Pendidikan Anak Menurut Lawrence O. Richards dan Implementasi bagi Perkembangan Iman Anak Dalam Keluarga Kristen

 

Abstract


Perkembangan masyarakat Indonesia menuju masyarakat yang maju secara ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut perubahan-perubahan terjadi di dalam keluarga. Perubahan masyarakat mempengaruhi perubahan dan perkembagan setiap individu dalam keluarga. Orang tua sebagai pemimpin dalam keluarga lebih banyak berada di luar rumah untuk mengembangkan karir dan meningkatkan kesejahteraan hidup keluarga. Wanita lebih memilih mengembangkan karir di bidang pekerjaannya daripada menjadi ibu rumah tangga. Dampaknya anak-anak kurang bahkan tidak mendapat waktu dan perhatian yang cukup dari orang tua. Artinya anak-anak kurang atau tidak mendapat pendidikan yang memadai dari orang tua. \nBeberapa waktu belakang ini, perubahan terjadi di masyarakat Indonesia. Indonesia mengalami pademik virus-19 yang mengubah banyak hal termasuk sistem dan tempat pekerjaan. Lembaga atau perusahaan pada umumnya mengisyaratkan agar kegiatan atau pekerjaan dilakukan di rumah. Orang tua merupakan salah satu unsur dari lembaga atau perusahaan dapat mengerjakan pekerjaan di rumah. Inilah moment yang tepat bagi orang tua untuk mendidik anak-anak secara khusus bagi perkembangan iman mereka dan sekaligus orang tua tetap dapat melakukan pekerjaan serta mengembangkan karir mereka. \nDalam tulisan ini, penulis menggunakan metode deskriptif-analisis. Penulis mendeskripsikan dan menganalisis konsep pendidikan anak menurut Lawrence O. Richards berdasarkan\xa0 tulisannya yang sudah diterbitkan. Selajutnya penulis akan memaparkan implementasi bagi perkembangan iman anak. \nImplementasinya yang diperoleh berdasarkan konsep Lawrence O. Richards tentang pendidikan anak adadah pertama, keluarga merupakan wadah komunitas iman \xa0bagi perkembangan iman anak-anak. Kedua, untuk mengembangkan iman anak-anak maka orang tua sebagai pendidik utama perlu memiliki wawasan tentang anak dari sisi Alkitab dan sisi psikologi. Ketiga, Alkitab sebagai bahan/kurikulum pengajaran perlu disampaikan atau diterjemahkan oleh orang tua secara kreatif kepada anak-anak sesuai dengan tingkat perkembangannya.

Volume 1
Pages 23-38
DOI 10.46974/MS.V1I2.23
Language English
Journal None

Full Text