Archive | 2021
PEMANFAATAN KITOSAN DARI CANGKANG BEKICOT (ACHATINA FULLICA) UNTUK MENURUNKAN SALINITAS AIR PAYAU
Abstract
Air payau adalah air yang salinitasnya lebih rendah dari pada salinitas rata-rata air laut normal (<35 permil) dan lebih tinggi dari pada 0,5 permil yang terjadi karena pencampuran antara air laut dengan air tawar baik secara alamiah maupun buatan. Tujuan dari penelitian ini yaitu Menentukan jumlah penambahan optimum kitosan dari cangkang bekicot (Achatina Fulica) untuk mendapatkan penurunan kadar garam air payau terendah dan menentukan waktu optimum pengadukan yang dibutuhkan untuk mendapatkan penurunan kadar garam air payau terendah agar mengetahui potensi penggunakan kitosan dari cangkang bekicot ( Achatina Fullica ) sebagai absorpben salintas air payau. Kitosan dilarutkan dalam asam asetat 1% dan aquades dengan konsentrasi 1.000 mg / L. Dibuat sampel campuran larutan kitosan dan air payau\xa0 dengan variasi konsentrasi dari 0 hingga 3.85% volume tetap yaitu 260 ml dan diaduk selama 20 menit. Kadar Salinitas dalam sampel air payau diuji menggunakan alat Salonimeter. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa Kitosan Cangkang Bekicot mampu berperan sebagai absorpben salinity air payau dan ini dibuktikan berdasarkan efisiensi yang dihasilkan pada penurunan salinity sebesar 5,78% untuk kitosan asam asetat 1% dan penurunan salinity sebesar 8,09% untuk kitosan aquadest. Sedangakan untuk lama waktu pengadukan selama 40 menit merupakan waktu pengadukan yang optimum.