Archive | 2021
Urgensi Peran Orang Tua Membangun Kepemimpinan Anak di Era Disrupsi Teknologi Berdasarkan Ulangan 6: 6-9
Abstract
Technological disruption has an impact on fundamental changes in the order of human\xa0life.\xa0The disruption\xa0of technology\xa0has a positive and negative impact on human\xa0life. Facing\xa0the change\xa0and the impact of\xa0the technological\xa0disruption, the role of parents is very important in shaping leadership in children. This research was conducted by studying literature and text analysis of the Book of Deuteronomy 6:6-9. The results of this study aim to describe the urgency of the role of parents in building children s leadership according to Deuteronomy 6:6-9 in\xa0an\xa0era of technological\xa0disruption. The conclusion is\xa0the\xa0urgency of the role of parents in building children s leadership in\xa0an\xa0era of technological\xa0disruption according to Deuteronomy 6:6-9, among others: 1) To become spiritual educators of children. 2) Become a role model for spiritual discipline. 3) Discipline the spiritual growth of children. 4) Improve\xa0the relationship\xa0with children. 5) Give children responsibility for their spiritual growth. 6) Become a role model in healthy social media. Abstrak Disrupsi teknologi berdampak terhadap perubahan tatanan kehidupan manusia secara fundamental. Disrupsi teknologi memberi dampak positif dan negatif bagi kehidupan manusia. Menghadapi perubahan dan dampak akibat disrupsi teknologi, peran orang tua sangat penting dalam membentuk kepemimpinan dalam diri anak. Penelitian ini dilakukan dengan studi literatur dan analisis teks Kitab Ulangan 6: 6-9. Hasil penelitian ini bertujuan mendiskripsikan urgensi peran orang tua membangun kepemimpinan anak menurut Kitab Ulangan 6: 6-9 di era disrupsi teknologi. Diperoleh kesimpulan urgensi peran orang tua membangun kepemimpinan anak di era disrupsi teknologi menurut Ulangan 6: 6-9 antara lain: 1) Menjadi pendidik rohani Anak. 2) Menjadi role model disiplin rohani. 3) Mendisiplin pertumbuhan rohani anak. 4) Meningkatkan relasional dengan anak. 5) Memberi tanggungjawab anak terhadap pertumbuhan rohaninya. 6) Menjadi role model bermedia sosial sehat.