JURNAL TRITON | 2021

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerapan Panca Usahatani Padi Ladang Amfibi pada Petani Binaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian di Kabupaten Manokwari

 

Abstract


Padi ladang merupakan komoditas potensial untuk dikembangkan karena luas lahan kering yang tinggi di Kabupaten Manokwari. BPTP Papua Barat melaksanakan pengembangan padi ladang amfibi sejak 2018 karena varietas padi ini memiliki kemampuan bertahan pada kondisi genangan air maupun dalam kondisi lahan yang kering. Padi amfibi merupakan padi baru di Kabupaten Manokwari dengan berbagai kelebihan yang menguntungkan apabila dibandingkan dengan padi yang sudah ditanam turun-temurun oleh petani. Penerapan panca usahatani padi ladang amfibi terdiri dari lima komponen yaitu: a). penggunaan benih unggul, b). pengolahan lahan, c). irigasi atau ketercukupan air, d). pemupukan berimbang dan e). pengendalian hama penyakit. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa petani sudah mengikuti rekomendasi dalam menggunakan benih unggul dan mempertimbangkan kecukupan air sebesar 100% atau diterapkan sepenuhnya. Komponen pengolahan lahan diterapkan 50%, pemupukan berimbang diterapkan 62% dan pengendalian hama penyakit diterapkan 62%. Kegiatan yang dilaksanakan oleh BPTP ini didukung oleh petani lokal dan petani transmigran yang menanam padi ladang. Produksi dan produktivitas yang dihasilkan petani diharapkan dapat meningkat dengan menerapkan panca usahatani padi ladang amfibi yang direkomendasikan. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan panca usahatani padi ladang amfibi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan panca usahatani termasuk dalam kategori sedang karena dipengaruhi oleh faktor pendidikan, modal usahatani, frekuensi penyuluhan, ketersediaan lembaga keuangan dan sosial budaya.

Volume None
Pages None
DOI 10.47687/jt.v12i1.163
Language English
Journal JURNAL TRITON

Full Text